Jumat, 27 September 2024

Bimbingan dan Penyuluhan NU Ranting Kalangan Tekankan Pemberdayaan Ekonomi Umat


Kalangan – Kamis, 26 September 2024, kegiatan Bimbingan dan Penyuluhan digelar di rumah Bapak Suparno, Dusun Bandung, Desa Kalangan. Acara yang berlangsung dari pukul 13.00 hingga 15.30 ini dihadiri oleh jajaran pengurus Ranting NU, badan otonom, serta takmir masjid dan musholla se-Desa Kalangan. Kehadiran para tokoh dan pengurus menandai kuatnya semangat kebersamaan dalam menjaga dan mengembangkan dakwah Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) di wilayah tersebut.

Acara diawali dengan tahlil yang dipimpin oleh Kiyai Rodhiyan, Rais Syuriyah NU Ranting Kalangan. Suasana khusyuk menyelimuti doa-doa yang dipanjatkan sebagai tanda pembuka kegiatan tersebut. Usai tahlil, Kiyai Parno, selaku Ketua Ranting NU sekaligus tuan rumah, menyampaikan sambutannya. Dalam ungkapannya, Kiyai Parno mengucapkan terima kasih atas kehadiran para jamaah yang turut serta dalam kegiatan tersebut. Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap partisipasi aktif warga NU Kalangan yang telah berperan besar dalam mendukung terlaksananya berbagai agenda dakwah Islam Aswaja di Desa Kalangan.

Puncak acara diisi dengan mauidzoh hasanah oleh Kiyai Badrun, Ketua Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) KUA Kecamatan Margomulyo, yang dikenal memiliki fokus dalam bidang pemberdayaan wakaf dan ekonomi umat. Dalam ceramahnya, Kiyai Badrun mengangkat tema yang relevan dengan kondisi umat saat ini, yakni “Urgensi Maulud Nabi dalam Menguatkan Pemberdayaan Ekonomi Umat.” Melalui tema ini, beliau menekankan pentingnya momentum Maulid Nabi sebagai wahana penguatan spiritual dan ekonomi bagi masyarakat.

Salah satu poin penting yang disampaikan oleh Kiyai Badrun adalah peran aktif NU dalam gerakan pemberdayaan ekonomi umat, khususnya melalui inovasi Bank Sampah. Menurutnya, langkah-langkah konkret dalam pemberdayaan ekonomi umat harus terus didorong, salah satunya dengan mengoptimalkan potensi wakaf dan pengelolaan sumber daya lokal. Dalam penutupan ceramahnya, ia mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama berkontribusi dalam menggerakkan ekonomi umat yang lebih mandiri dan berdaya saing.

Kegiatan bimbingan dan penyuluhan ini tidak hanya memperkuat semangat keagamaan, tetapi juga menjadi ajang untuk merumuskan strategi pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas yang berkelanjutan di Desa Kalangan. Semangat gotong royong dan sinergi antara pengurus NU, badan otonom, serta masyarakat setempat diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi kemajuan umat.

Dengan berakhirnya mauidzoh hasanah, suasana penuh antusiasme dan semangat kebersamaan terasa di tengah-tengah para peserta. Para hadirin tampak terinspirasi oleh gagasan-gagasan yang disampaikan oleh Kiyai Badrun, terutama mengenai pentingnya pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas. Bank Sampah sebagai salah satu solusi konkret yang diusulkan tidak hanya dianggap sebagai gerakan lingkungan, tetapi juga sebagai instrumen ekonomi yang mampu memberdayakan masyarakat bawah melalui pengelolaan sampah yang bernilai ekonomi.

Ketua Ranting NU Kalangan, Kiyai Parno, menutup acara dengan pesan mendalam yang mengajak seluruh komponen masyarakat, baik dari pengurus NU, badan otonom, maupun takmir masjid dan musholla, untuk semakin mempererat ukhuwah Islamiyah dalam menghadapi tantangan ekonomi umat. “Pemberdayaan umat bukan hanya tanggung jawab para pemimpin, tetapi juga tanggung jawab kita bersama sebagai warga Nahdliyin. Setiap langkah kecil yang kita lakukan, jika dilakukan bersama, akan membawa dampak besar bagi kemajuan desa dan umat secara keseluruhan,” tegasnya.

Para peserta pun terlihat sepakat bahwa dakwah tidak sebatas pada aspek spiritual, tetapi juga perlu menyentuh aspek ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam konteks ini, inisiatif seperti Bank Sampah menjadi simbol nyata bahwa Islam tidak hanya mengajarkan kepatuhan ibadah, tetapi juga mendorong umatnya untuk aktif dalam memberikan solusi bagi permasalahan sosial dan ekonomi.

Acara diakhiri dengan ramah tamah yang diwarnai diskusi hangat mengenai rencana tindak lanjut dari pemberdayaan ekonomi melalui program yang telah disampaikan. Semangat kebersamaan yang terjalin antara pengurus NU, badan otonom, dan warga desa menjadi modal kuat bagi tercapainya tujuan bersama dalam memperkokoh dakwah Aswaja sekaligus memberdayakan ekonomi umat.

Dengan kegiatan ini, Ranting NU Kalangan menunjukkan komitmennya untuk terus menjadi garda terdepan dalam dakwah dan pemberdayaan umat, menjawab tantangan zaman melalui inovasi yang selaras dengan prinsip-prinsip Islam. Kehadiran tokoh-tokoh penting dan partisipasi aktif masyarakat menjadi bukti bahwa kolaborasi antara nilai-nilai spiritual dan aksi nyata akan terus membawa perubahan positif bagi Desa Kalangan dan sekitarnya.

0 Post a Comment:

Posting Komentar