Jumat, 13 September 2024

"Menyulam Spirit Maulid Nabi: Menggugah Semangat Belajar Al-Qur'an di Usia Senja"

Ngelo - Sabtu, 13 September 2024, suasana penuh khidmat menyelimuti kegiatan Bimbingan dan Penyuluhan yang diselenggarakan oleh MT Muslimat NU Anak Ranting Ngelo. Segenap jama'ah Muslimat NU Ngelo dan tokoh masyarakat turut hadir dalam acara yang diinisiasi oleh pengurus majelis Muslimat NU setempat. Kehadiran mereka menunjukkan betapa tingginya semangat dalam menimba ilmu dan menjalin kebersamaan.

Acara ini menghadirkan Bapak Paniran, seorang Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Margomulyo yang terkenal dengan dedikasinya dalam pemberantasan buta huruf Al-Qur'an serta urusan Haji. Pada kesempatan tersebut, beliau menyampaikan materi dengan tema yang mendalam: "Urgensi Makna Maulid Nabi dalam Meningkatkan Spirit Belajar Al-Qur'an di Usia Senja."

Dalam ceramahnya, Bapak Paniran mengajak para hadirin untuk merenungi hikmah Maulid Nabi, bukan hanya sebagai peringatan, tetapi juga sebagai momentum untuk membangkitkan semangat belajar, terutama dalam memahami Al-Qur'an. "Maulid Nabi adalah pengingat akan keteladanan beliau yang harus kita ikuti, termasuk dalam hal menuntut ilmu, di usia berapapun kita berada," ujar beliau dengan penuh kelembutan dan hikmat.

Pesan yang beliau sampaikan menyentuh hati para jama'ah, terutama yang sudah memasuki usia senja. Spirit belajar Al-Qur'an tak boleh padam, melainkan harus semakin berkobar seiring berjalannya waktu. Semangat ini, menurut Bapak Paniran, adalah bentuk cinta kepada Rasulullah dan bekal menuju kehidupan yang lebih baik di akhirat.

Kegiatan ini berlangsung dengan penuh kehangatan, menciptakan ikatan kebersamaan yang semakin kuat di antara para jama'ah. Mereka pulang membawa semangat baru, dengan harapan Maulid Nabi menjadi titik awal kebangkitan spiritual yang lebih mendalam.

Acara yang penuh makna tersebut berakhir dengan doa bersama, dipimpin langsung oleh Bapak Paniran. Suara doa-doa yang dipanjatkan menggema dalam keheningan malam, menggetarkan hati setiap hadirin, seolah membangkitkan harapan baru bagi perjalanan spiritual mereka. Doa-doa itu melambung tinggi, menyatu dengan harapan untuk senantiasa diberi kekuatan dalam menuntut ilmu dan mengamalkan ajaran Rasulullah.

Di akhir acara, para jama'ah tak langsung beranjak. Mereka saling berbincang, bertukar pandangan tentang pentingnya terus belajar meski usia sudah tak muda lagi. Beberapa dari mereka bahkan menyatakan keinginannya untuk lebih mendalami bacaan Al-Qur'an dan mengajak yang lain untuk mengikuti kelas-kelas pembelajaran yang diadakan oleh Bapak Paniran.

Semangat belajar yang terbangun dari kegiatan ini bukan sekadar teori, tetapi juga diwujudkan dalam langkah nyata. Para pengurus Muslimat NU Anak Ranting Ngelo mengajak seluruh jama'ah untuk lebih aktif dalam mengikuti program pemberantasan buta huruf Al-Qur'an yang selama ini telah menjadi fokus utama Bapak Paniran.

Tak hanya berhenti di situ, pesan moral yang ditinggalkan oleh acara ini adalah pentingnya kebersamaan dan saling mendukung dalam menuntut ilmu. "Di usia senja, kita tak boleh menyerah. Justru inilah saat terbaik untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah melalui Al-Qur'an," ucap salah satu jama'ah dengan penuh keyakinan.

Kegiatan Bimbingan dan Penyuluhan ini telah memberikan inspirasi baru bagi para peserta. Tidak hanya memberikan pemahaman tentang urgensi Maulid Nabi, tetapi juga membangkitkan kesadaran bahwa belajar Al-Qur'an adalah sebuah perjalanan yang tak pernah usai, hingga akhir hayat.

0 Post a Comment:

Posting Komentar