Kamis, 08 Agustus 2024

Bimbingan dan Penyuluhan Pada Rutinan Malam Jum'at Legi MATAWALI di Aula Jipangulu


Ngelo, 1 Agustus 2024Majelis Taklim Wal Istighotsah (MATAWALI) Rohmatan Lil 'Alamin menggelar acara Bimbingan dan Penyuluhan rutin pada Malam Jum'at Legi yang dilaksanakan di Aula Matawali Jipangulu, Desa Ngelo. Acara ini berlangsung dari pukul 20.30 hingga 23.45 WIB, dihadiri oleh seluruh anggota dan pengurus MATAWALI dari Blora dan Bojonegoro, perangkat Desa Ngelo, tokoh NU Ranting Ngelo, serta tokoh masyarakat setempat.

Kegiatan dimulai dengan pembacaan sholawat Bilqiyam yang diikuti oleh semua jamaah. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan ngaji rutin Kitab Ayyuhal Walad karya Imam Al-Ghozali yang disampaikan oleh Kiyai Badrun, Ketua Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) KUA Kecamatan Margomulyo. Kajian ini diharapkan dapat memberikan pencerahan dan pemahaman mendalam mengenai ajaran Islam kepada seluruh peserta.

Setelah kajian, acara dilanjutkan dengan Mujadah Istighotsah Rohmatan Lil 'Alamin yang dipimpin langsung oleh Kiyai Badrun. Sebagai puncak acara, dilakukan ziyaroh ke Maqom Waliyulloh Mbah Santri, seorang santri Sunan Kudus yang diutus untuk menyebarkan Islam di Bumu Jipangulu dan sekitarnya.

Dalam tausiyahnya, Kiyai Badrun Sulaiman menyampaikan beberapa poin penting. Beliau menekankan bahaya yang dihadapi umat manusia di zaman akhir ini, di antaranya:

  1. Ketergantungan pada Materi – Sebagian orang mengandalkan dirham dan dinar.
  2. Ketergantungan pada Kekuasaan – Beberapa orang mengandalkan harta dan kekuasaan.
  3. Ketergantungan pada Keahlian – Ada yang mengandalkan pekerjaan dan keahlian.
  4. Ketergantungan pada Sesama – Sebagian lagi mengandalkan makhluk sesamanya.

Kiyai Badrun juga mengingatkan tentang bahaya judi online dan peredaran narkoba yang dapat merusak kehidupan rumah tangga dan masyarakat. Pesannya adalah agar kita selalu ingat akan kemahakuasaan Allah dalam setiap aspek kehidupan dan tidak melupakan keyakinan bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak-Nya.


Acara ini menjadi momentum penting bagi para peserta untuk memperkuat iman dan meningkatkan kepedulian terhadap isu-isu sosial yang berkembang di masyarakat.


Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pemahaman keagamaan, tetapi juga untuk mempererat tali silaturahmi di antara anggota dan pengurus MATAWALI, serta masyarakat setempat. Diskusi dan tausiyah yang disampaikan oleh Kiyai Badrun menambah wawasan peserta tentang tantangan zaman dan pentingnya menjaga keseimbangan antara dunia dan akhirat.


Sebagai bagian dari upaya tersebut, ziyaroh ke Maqom Waliyulloh Mbah Santri tidak hanya menjadi ritual penghormatan, tetapi juga sebagai sarana refleksi dan penguatan spiritual bagi seluruh peserta. Mbah Santri dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah penyebaran Islam di daerah Jipangulu, sehingga ziyaroh ini menjadi simbol penting dalam pelestarian nilai-nilai spiritual dan sejarah lokal.


Peserta acara diharapkan dapat membawa pulang pengetahuan baru dan semangat untuk menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dengan adanya kegiatan rutin seperti ini, MATAWALI berharap dapat terus berperan aktif dalam membimbing dan mendidik masyarakat, serta berkontribusi pada pembangunan spiritual dan sosial yang lebih baik.


Acara berakhir dengan doa bersama dan harapan agar kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkala, sehingga dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi seluruh komunitas. Penutupan acara ditandai dengan sambutan dari perwakilan MATAWALI, yang mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung terlaksananya kegiatan ini dengan sukses.

0 Post a Comment:

Posting Komentar