Margomulyo - Sabtu, 2 November 2024, Aula KUA Kecamatan Margomulyo ramai dengan tawa dan cerita hangat. Ya, ini bukan sekedar berkumpul biasa. Kali ini, Pak Naib, Kepala KUA Margomulyo, staf-staf KUA seperti Pak Mad dan Mbak Nita, serta tim penyuluh agama Islam lengkap formasi delapan orang berkumpul untuk satu misi mulia: persiapan unggah dokumen SSACSN P3K.
Sejak pagi, mereka sudah siap sedia dengan laptop dan dokumen-dokumen yang berlembar-lembar. Namun, semangat di awal itu langsung diuji sehingga halaman web SSACSN tidak terbuka. “Wah, kayaknya halaman ini ngambek nggak mau dibuka,” canda Gus Jenggot sambil garuk-garuk kepala. Di sudut lain, Pak Rosyidi mencoba beberapa trik, mulai dari ganti browser, hapus cache, sampai restart laptop tiga kali, tapi tetap saja... “Gagal!”
Tampaknya belum cukup, ukuran file drama ikut menambah bumbu kekacauan. Ada yang filenya terlalu besar, ada yang terlalu kecil, sampai Mbak Nita berujar sambil tertawa, “Ini situs pilih-pilih ukuran kayak milih jodoh aja ya!” Semua orang tertawa. Memang kebersamaan ini lebih dari sekedar kerja bareng. Ini adalah seduluran yang sudah terjalin erat.
Tawa kembali pecah saat salah satu penyuluh, sambil mencoba mengunggah dokumen, nyeletuk, “Mungkin situsnya tidak siap mental buat terima unggahan kita.” Pak Naib tertawa sambil berkata, “Wah, berarti kita harus bersabar. Kalau gagal, kita ulang lagi, yang penting kompak!”
Di sesi akhir, mereka semua menyadari bahwa suka duka ini justru menjadi momen mempererat ikatan. Meskipun gagal mengunggah dokumen, acara kumpul-kumpul kali ini sukses membuat kenangan manis.
Ada yang tengkurap, ada yang duduk sambil selonjoran, ada yang menyimak sambil sesekali garuk kepala. Saking semangatnya, semua fokus ke layar, sampai lupa kalau ada yang harus minum kopi atau rehat sebentar. Sesekali terdengar tawa pecah saat file yang diunggah malah “gagal” lagi. Salah satu staf nyeletuk, “Ini laptopnya capek kali ya, disuruh kerja terus dari tadi!” Tawa pun pecah lagi.
Pak Mad, yang paling terkenal telaten, dengan tenang mencoba berbagai cara agar file bisa terunggah. Tapi, sepertinya situs tersebut memang sedang ngambek. Mbak Listi dengan nada bercanda berkata, “Kayaknya situs ini hanya nurut sama Pak Naib deh, beliau kan bosnya!” Semua yang mendengarnya langsung tertawa.
Layar laptop, koneksi internet, dan file yang suka gagal, ternyata jadi bahan hiburan tersendiri. Semua menikmati setiap momen dengan penuh kekompakan. Kumpul kali ini benar-benar menjadi bukti bahwa kebersamaan dan tawa adalah cara terbaik untuk menghadapi tantangan—meski itu hanya soal unggah file.
0 Post a Comment:
Posting Komentar