Pada hari Ahad, 25 Agustus 2024, sebuah kegiatan bimbingan dan penyuluhan dilaksanakan di Masjid Al-Amin, Kaligede, Desa Margomulyo. Acara ini berlangsung dari pukul 12.30 hingga 14.30 dan diinisiasi oleh Majelis Taklim Al-Amin Kaligede. Kegiatan ini dihadiri oleh segenap jamaah Majelis Taklim, Muslimat NU, dan Fatayat NU, yang dengan penuh antusias mengikuti kajian rutin tersebut.
Dalam acara ini, Kiai Badrun Sulaiman, seorang Penyuluh Agama Islam dari KUA Kecamatan Margomulyo, menjadi pemateri utama. Beliau menyampaikan materi yang sangat penting tentang keutamaan sedekah, dengan penekanan khusus pada pemberdayaan wakaf dan ekonomi umat. Dalam ceramahnya, Kiai Badrun menekankan bahwa sedekah memiliki kekuatan luar biasa dalam kehidupan seseorang, baik secara spiritual maupun sosial.
Kiai Badrun menyampaikan bahwa, “Sedekah itu dapat mencegah mati dalam keadaan jelek,” sebuah pesan yang menegaskan pentingnya amal kebajikan dalam menjaga keberkahan hidup. Beliau juga menambahkan bahwa sedekah yang dilakukan secara rahasia memiliki kemampuan untuk meredam kemurkaan Tuhan, sementara sedekah yang dilakukan secara terang-terangan berfungsi sebagai benteng yang melindungi dari neraka.
Lebih lanjut, beliau mengingatkan bahwa “Sedekah itu dapat menutup tujuh puluh pintu kejelekan,” yang menunjukkan betapa besar pengaruh positif dari tindakan berbagi dalam kehidupan sehari-hari. Kiai Badrun mengajak seluruh jamaah untuk tidak hanya melihat sedekah sebagai kewajiban, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat ekonomi umat melalui pemberdayaan wakaf.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang untuk memperdalam pemahaman agama, tetapi juga sebagai momentum untuk mendorong semangat kolektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui amal dan wakaf. Dengan penuh hikmat, para peserta mengakhiri kegiatan ini dengan doa bersama, berharap agar segala amal yang telah dan akan dilakukan dapat membawa kebaikan bagi semua.
Setelah ceramah selesai, suasana di Masjid Al-Amin terasa penuh dengan semangat dan kebersamaan. Para jamaah yang hadir, baik dari kalangan Majelis Taklim, Muslimat NU, maupun Fatayat NU, tampak terinspirasi oleh pesan-pesan yang disampaikan oleh Kiai Badrun Sulaiman. Beberapa jamaah bahkan berbincang di antara mereka, membahas cara-cara praktis untuk menerapkan pesan-pesan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu poin yang mendapat perhatian khusus adalah pentingnya pemberdayaan wakaf sebagai salah satu bentuk sedekah yang berkelanjutan. Kiai Badrun menjelaskan bahwa wakaf bukan hanya sekadar amalan sunnah, tetapi juga memiliki potensi besar untuk memberdayakan ekonomi umat secara kolektif. Dengan mengelola wakaf secara profesional dan transparan, umat Islam dapat menciptakan sumber daya yang terus-menerus memberikan manfaat bagi banyak orang.
Acara bimbingan dan penyuluhan di Masjid Al-Amin Kaligede pada hari itu bukan hanya sekadar kajian rutin, tetapi juga menjadi momentum penting dalam memperkuat komitmen umat untuk terus beramal dan berwakaf demi kemaslahatan bersama. Dengan semangat baru yang terpatri dalam diri setiap peserta, mereka pulang dengan tekad untuk menerapkan ilmu yang didapat dan terus menebarkan kebaikan melalui sedekah dan wakaf.
FKPAIMedia
0 Post a Comment:
Posting Komentar