Rabu, 16 Oktober 2024

"Pemilihan Keluarga Sakinah Mawadah Warohmah: Membangun Teladan Keluarga Harmonis di Kabupaten Bojonegoro"


Bojonegoro - Selasa, 15 Oktober 2024, Alhamdulillah, sebuah prestasi luar biasa telah tercapai melalui penyelenggaraan Lomba Keluarga Sakinah Mawadah Warohmah di Kabupaten Bojonegoro. Lomba ini, yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Bojonegoro serta Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB), adalah bagian dari upaya besar dalam menciptakan keluarga yang harmonis, bahagia, dan sejahtera di wilayah tersebut.

Sebanyak 28 pasangan terbaik dari berbagai kecamatan telah berhasil melaju hingga tahap final pada 15 Oktober 2024, bertempat di Gedung Angkling Dharma. Dari jumlah tersebut, nantinya akan dipilih 3 pasangan terbaik yang akan menjadi role model bagi masyarakat dalam membina keluarga yang Sakinah Mawadah Warohmah—sebuah keluarga yang dilandasi cinta, kasih sayang, dan ketenteraman.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah menekan angka perceraian dan pernikahan dini di Bojonegoro, serta membentuk contoh keluarga yang kokoh dan harmonis, sehingga dapat menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat. Inisiatif ini sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan selaras dengan nilai-nilai agama serta tradisi luhur. Semoga hasilnya membawa berkah dan manfaat bagi keluarga-keluarga di Bojonegoro.

Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pemilihan pasangan terbaik, tetapi juga merupakan bentuk edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya membangun keluarga yang kuat dan harmonis berdasarkan nilai-nilai Sakinah Mawadah Warohmah. Pasangan yang terpilih nantinya diharapkan mampu menjadi teladan dalam berbagai aspek, seperti komunikasi yang sehat, pengelolaan konflik keluarga, serta penerapan nilai-nilai religius dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan adanya role model dari hasil seleksi ini, diharapkan masyarakat Bojonegoro akan lebih termotivasi untuk menjaga keutuhan rumah tangga dan menekan angka perceraian yang sering kali disebabkan oleh permasalahan sepele atau ketidaksiapan dalam menghadapi dinamika rumah tangga. Tak hanya itu, pencegahan pernikahan dini juga menjadi salah satu tujuan utama, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap kesejahteraan keluarga dan perkembangan generasi mendatang.

Keluarga Sakinah Mawadah Warohmah bukan hanya sekadar konsep dalam agama, tetapi juga cerminan dari kehidupan yang harmonis dan penuh cinta, di mana setiap anggota keluarga memiliki peran penting dalam menciptakan kebahagiaan bersama. Dengan adanya lomba ini, pemerintah berharap dapat menanamkan kesadaran yang lebih mendalam kepada masyarakat tentang pentingnya kesiapan mental, spiritual, dan emosional sebelum memulai kehidupan berumah tangga.

Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut dan menjadi agenda rutin yang semakin menyadarkan masyarakat akan pentingnya nilai-nilai keluarga yang utuh, penuh kasih, dan sakinah. Keluarga yang kuat akan menjadi fondasi masyarakat yang kuat pula, dan dari situlah kesejahteraan serta ketenteraman hidup bermasyarakat dapat terwujud di Kabupaten Bojonegoro.


FKPAIMedia

Sabtu, 12 Oktober 2024

Merajut Keberkahan Ibadah dan Kemandirian Umat: Refleksi Wakaf dan Tiga Hal yang Dicintai Allah



Margomulyo - Jumat, 11 Oktober 2024, pukul 20.30 hingga 23.00, Masjid Baiturrohman Tepus, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo kembali menjadi pusat spiritual dalam kegiatan Bimbingan dan Penyuluhan rutin malem Sabtu Pahing. Acara ini dihadiri oleh segenap jamaah masjid, perangkat dusun, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta perwakilan badan otonom NU yang ada di wilayah tersebut.

Kegiatan yang berlangsung khidmat ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap selapan (hitungan Jawa, setiap 35 hari), tepatnya pada Jumat Legi malam Sabtu Pahing. Sejak awal, suasana masjid dipenuhi dengan kekhusyukan para jamaah yang mengikuti rangkaian acara dengan penuh kesungguhan hati.

Acara dimulai dengan pembacaan Yasin Fadhilah, dipimpin oleh Abdul Ghofur, Kasat Koryon Banser Margomulyo, diikuti oleh seluruh jamaah dengan suara lantang penuh penghayatan. Dilanjutkan dengan tahlil yang dipimpin oleh Kiyai Jumari, Wakil Ketua MWCNU Margomulyo. Suara zikir dan doa yang menggema di dalam masjid menambah kedamaian malam itu, menyatukan setiap hati dalam kebersamaan dan harapan akan keberkahan Allah SWT.

Kegiatan ini diinisiasi oleh warga Dusun Tepus, khususnya jamaah Masjid Baiturrohman, sebagai bentuk komitmen mereka dalam menjaga dan memperkuat nilai-nilai spiritual serta persaudaraan di tengah-tengah masyarakat.

Puncak acara ditandai dengan Mauidhoh Hasanah yang disampaikan oleh Kiyai Badrun, Ketua Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) KUA Kecamatan Margomulyo. Dalam ceramahnya, Kiyai Badrun mengangkat tema yang menggugah tentang tiga hal yang dicintai Allah dan Rasul-Nya. Beliau menyampaikan bahwa ada tiga perkara yang sangat dihargai dalam agama Islam:

"Pertama, shalat tepat pada waktunya. Kedua, berbakti kepada kedua orang tua. Dan ketiga, berjuang dalam syi'ar agama Allah."

Dengan gaya penyampaian yang penuh kehangatan, Kiyai Badrun menekankan pentingnya menjaga shalat sebagai bentuk kedisiplinan terhadap perintah Allah, serta berbakti kepada orang tua sebagai jalan menuju keridhaan-Nya. Beliau juga mengingatkan hadirin akan urgensi perjuangan dalam syi'ar agama, baik dengan lisan, harta, maupun tindakan, sebagai bagian dari tanggung jawab setiap Muslim.

Pesan yang disampaikan malam itu begitu menyentuh hati para jamaah, menumbuhkan semangat untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menjalankan perintah-Nya dengan sebaik-baiknya. Pengajian rutin malem Sabtu Pahing ini bukan hanya menjadi momen penguatan iman, tetapi juga wadah untuk mempererat silaturahmi dan memperkokoh ukhuwah di antara warga.

Selain membahas tiga hal yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, Kiyai Badrun juga memaparkan isu penting lainnya, yakni Pemberdayaan Wakaf dan Pemberdayaan Ekonomi Umat. Dalam penjelasannya, beliau menekankan bahwa wakaf, sebagai salah satu instrumen sosial dalam Islam, memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan umat jika dikelola secara produktif dan profesional.

Kiyai Badrun menjelaskan bahwa wakaf tidak hanya terbatas pada tanah atau bangunan untuk keperluan ibadah, tetapi bisa berupa wakaf uang atau aset lainnya yang dapat diberdayakan untuk kegiatan produktif. “Jika dikelola dengan baik, wakaf dapat menjadi sumber pendanaan berkelanjutan untuk pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Beliau juga menyoroti pentingnya pemberdayaan ekonomi umat sebagai salah satu kunci kemandirian masyarakat Muslim. Menurut Kiyai Badrun, ekonomi umat harus diperkuat dengan meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam bidang usaha, terutama usaha kecil dan menengah. “Kemandirian ekonomi adalah pondasi bagi kekuatan umat. Dengan ekonomi yang kuat, umat Islam akan lebih mampu berkontribusi dalam membangun masyarakat yang adil dan sejahtera,” tambahnya.

Pesan Kiyai Badrun ini menggugah kesadaran jamaah akan peran wakaf dan ekonomi umat dalam pembangunan sosial, sekaligus mengajak mereka untuk lebih berperan aktif dalam mendukung program-program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan bersama. Semangat pemberdayaan yang beliau sampaikan memberikan perspektif baru tentang bagaimana syariat Islam bisa diterapkan secara nyata untuk kemaslahatan umat.


Kamis, 10 Oktober 2024

Menggapai Keutamaan Ibadah Sunah dan Kemandirian Umat Melalui Wakaf: Refleksi dalam Bimbingan Kamis Kliwon

Lihat Video click di sini

Margomulyo, - Kamis, 10 Oktober 2024, pukul 09.30 hingga 11.45, bertempat di aula MWCNU Margomulyo, telah dilaksanakan kegiatan Bimbingan dan Penyuluhan Kamis Kliwon. Kegiatan ini diinisiasi oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Margomulyo dan dihadiri oleh segenap jajaran pengurus PAC Muslimat NU, serta perwakilan dari enam pengurus ranting se-anak cabang Margomulyo.

Acara dimulai dengan sambutan dari Ketua PAC Muslimat NU Margomulyo, Maslahah, S.Ag., yang menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Dalam sambutannya, beliau juga menekankan pentingnya peran Muslimat NU dalam memberikan bimbingan dan penyuluhan yang dapat memperkuat peran perempuan dalam menjaga keutuhan keluarga dan memperkokoh hubungan antarumat.

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen Muslimat NU Margomulyo dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, terutama dalam aspek pendidikan dan penyuluhan, guna menciptakan lingkungan yang harmonis dan religius.

Antusiasme para peserta yang hadir menunjukkan tingginya kesadaran dan kepedulian terhadap pentingnya bimbingan dalam memperkuat fondasi keluarga dan masyarakat.

Acara puncak kegiatan ini adalah Mauidzoh Hasanah (Bimbingan dan Penyuluhan) yang disampaikan oleh Kiyai Badrun, Ketua FKPAI (Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam) KUA Kecamatan Margomulyo. Dalam ceramahnya, Kiyai Badrun mengangkat tema Keutamaan Ibadah Sunah, di mana beliau menekankan pentingnya melaksanakan ibadah sunah sebagai pelengkap dan penyempurna ibadah wajib.

Menurut Kiyai Badrun, ibadah sunah memiliki nilai yang besar di hadapan Allah SWT, karena selain menambah pahala, ibadah ini juga dapat memperkuat hubungan spiritual dengan Sang Pencipta. Beliau menyampaikan beberapa contoh ibadah sunah yang perlu dibiasakan oleh umat Islam, seperti shalat tahajud, shalat dhuha, dan puasa sunah. "Dengan melaksanakan ibadah sunah secara konsisten, kita tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga mendapatkan ketenangan batin dan perlindungan dari berbagai kesulitan hidup," ujar Kiyai Badrun.

Ceramah yang disampaikan dengan bahasa yang ringan namun sarat makna ini disambut antusias oleh para hadirin. Mereka terlihat khidmat mengikuti setiap pesan yang disampaikan, menunjukkan semangat untuk terus meningkatkan kualitas ibadah dan memperkuat keimanan.

Selain membahas keutamaan ibadah sunah, Kiyai Badrun juga menyinggung isu penting lainnya, yakni Pemberdayaan Wakaf dan Pemberdayaan Ekonomi Umat. Beliau menjelaskan bahwa wakaf, jika dikelola dengan baik, memiliki potensi besar untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan umat.

Dalam ceramahnya, Kiyai Badrun menekankan bahwa wakaf tidak hanya terbatas pada tanah atau bangunan, tetapi juga bisa berupa wakaf produktif, seperti uang atau aset lain yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi. “Wakaf produktif bisa menjadi solusi bagi permasalahan ekonomi umat jika dioptimalkan dengan benar. Pengelolaan yang transparan dan profesional dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat,” ujar beliau.

Selain itu, Kiyai Badrun juga mengajak para hadirin untuk lebih aktif dalam pemberdayaan ekonomi umat. Beliau menyampaikan bahwa umat Islam harus memiliki semangat kemandirian ekonomi dengan memperkuat sektor-sektor usaha kecil dan menengah, serta membangun solidaritas ekonomi antaranggota masyarakat. "Dengan ekonomi yang kuat, umat akan lebih mampu menghadapi tantangan zaman dan mengurangi ketergantungan pada pihak luar," tambahnya.

Pesan-pesan yang disampaikan oleh Kiyai Badrun tersebut membuka wawasan baru bagi para peserta tentang pentingnya pengelolaan wakaf yang inovatif serta pemberdayaan ekonomi sebagai pilar kemandirian umat.


FKPAIMedia

Rabu, 09 Oktober 2024

Lomba Keluarga Sakinah di KUA Kecamatan Margomulyo: Merajut Harmoni dalam Keluarga

Fotto Bersama Peserta dan Dewan Juri

Margomulyo, 9 September 2024 – Aula Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Margomulyo dipenuhi semangat kebersamaan pada Rabu pagi ini, dalam gelaran Lomba Keluarga Sakinah yang diadakan dengan tujuan memperkuat nilai-nilai keluarga harmonis di kalangan masyarakat. Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WIB tersebut menghadirkan enam keluarga perwakilan dari enam desa se-Kecamatan Margomulyo.

Acara dibuka secara resmi oleh Lamiran, S.Pd.I, Ketua FKPAI (Forum Penyuluh Agama Islam) KUA Kecamatan Margomulyo, yang mewakili Kepala KUA. Dalam sambutannya, Lamiran menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berperan serta dalam suksesnya acara ini. “Atas nama Kepala KUA, saya ucapkan terima kasih atas partisipasi dan dukungan dari semua pihak, sehingga kegiatan hari ini dapat terlaksana dengan baik,” ungkapnya. Kepala KUA Kecamatan Margomulyo tidak dapat hadir langsung karena tengah mengikuti Uji Kompetensi Penghulu di Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur.

Dalam kesempatan tersebut, Lamiran juga menyampaikan pesan mendalam kepada para peserta lomba. Ia menekankan pentingnya keistiqomahan dalam kehidupan rumah tangga sebagai kunci keluarga sakinah. “Konsep dasar keluarga sakinah adalah istiqomah mencintai setiap hari kepada satu orang yang sama, yakni pasangan kita,” ujarnya.

Lomba ini diikuti oleh enam keluarga dari enam desa, masing-masing keluarga mewakili Desa Ngelo (keluarga Bapak Paniran), Desa Geneng (keluarga Bapak Sakiman), Desa Meduri (keluarga Bapak Eko Sunarno), Desa Sumberjo (keluarga Bapak Kuslan), Desa Margomulyo (keluarga Bapak Sukamto), dan Desa Kalangan (keluarga Bapak Syaifuddin). Seluruh peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mempersembahkan nilai-nilai keluarga harmonis di hadapan dewan juri yang terdiri dari Amro'ah, S.Ag., Eryul Mufidah, SE. MM., dan Drs. Agus Zali, M.HI.

Acara ini juga dihadiri oleh para Penyuluh Agama Islam, P3N, serta staf KUA Kecamatan Margomulyo, yang turut memeriahkan jalannya perlombaan. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat semakin menguatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membangun keluarga yang harmonis dan sejahtera berdasarkan nilai-nilai agama.

Lomba Keluarga Sakinah ini menjadi momentum penting dalam merajut keharmonisan keluarga dan mempererat tali silaturahmi antar warga di Kecamatan Margomulyo, sekaligus sebagai bagian dari upaya membangun masyarakat yang lebih religius dan berkarakter.

Selain mempererat silaturahmi antarwarga, acara ini juga diharapkan mampu menginspirasi keluarga-keluarga lain di Kecamatan Margomulyo untuk terus memperkuat ikatan cinta dan kasih sayang dalam rumah tangga, yang pada akhirnya akan membentuk keluarga-keluarga sakinah, mawadah, warahmah.

Para peserta lomba menunjukkan beragam cara dalam menjalani kehidupan berkeluarga dengan penuh kebersamaan dan cinta kasih, mulai dari berbagi cerita keseharian, hingga strategi dalam menjaga keharmonisan hubungan suami-istri. Setiap keluarga yang tampil di depan dewan juri memberikan contoh konkret tentang bagaimana membangun komunikasi yang baik, menghadapi tantangan rumah tangga, dan menjaga komitmen terhadap pasangan.


Dalam sesi penilaian, para juri mengapresiasi kemampuan peserta dalam menampilkan konsep keluarga sakinah secara nyata dan inspiratif. Amro'ah, S.Ag., salah satu dewan juri, menyatakan bahwa lomba ini bukan hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat luas tentang pentingnya menjaga keharmonisan dalam keluarga. “Setiap keluarga memiliki keunikan tersendiri, dan itu sangat berharga untuk dijadikan contoh bagi masyarakat lainnya,” tuturnya.

Di akhir acara, Lamiran kembali menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh peserta dan pihak yang terlibat. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus diadakan di masa mendatang, dengan lebih banyak keluarga yang berpartisipasi, sehingga semangat membangun keluarga sakinah dapat menyebar lebih luas di seluruh wilayah Kecamatan Margomulyo.

Dengan berakhirnya lomba pada siang hari, acara ini menandai sebuah langkah kecil namun berarti dalam upaya membangun masyarakat yang harmonis dan sejahtera melalui penguatan institusi keluarga. Semoga semangat yang ditunjukkan oleh para peserta hari ini menjadi inspirasi bagi keluarga-keluarga lain dalam mewujudkan rumah tangga yang penuh cinta dan kasih sayang, sesuai dengan ajaran Islam.


FKPAIMedia

Selasa, 08 Oktober 2024

"Mengukir Istiqomah, Merajut Semangat: RAKORD Penyuluh Agama Islam Margomulyo"

Huda Afrianto, S.Ag. Kepala KUA Kec. Margomulyo

Margomulyo, 7 Oktober 2024 – Kegiatan Rapat Koordinasi (RAKORD) bersama Penyuluh Agama Islam (PAI) KUA Margomulyo telah sukses dilaksanakan pada Senin pagi, bertempat di Aula KUA Margomulyo. Acara yang berlangsung mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai ini dipimpin langsung oleh Kepala KUA Margomulyo, Huda Afrianto, S.Ag., dengan diikuti oleh seluruh Penyuluh Agama Islam di wilayah tersebut.

RAKORD kali ini difokuskan pada beberapa poin penting, termasuk peningkatan kualifikasi bagi para penyuluh, penyelesaian laporan bulan September 2024, serta evaluasi kinerja yang telah dilakukan selama beberapa bulan terakhir. Kepala KUA, Huda Afrianto, dalam Arahannya menyampaikan pentingnya profesionalisme dan dedikasi dalam menjalankan tugas sebagai penyuluh agama, mengingat peran mereka sangat strategis dalam membina dan memberikan bimbingan keagamaan kepada masyarakat.

“Para penyuluh agama merupakan ujung tombak dalam pembinaan umat. Oleh karena itu, kita harus selalu meningkatkan kualitas kinerja agar lebih efektif dalam menyampaikan pesan-pesan agama yang menyejukkan,” ungkap Huda dalam pembukaannya.

Selain pembinaan, acara ini juga membahas penyelesaian laporan kerja bulan September 2024. Huda menekankan pentingnya akurasi dan ketepatan waktu dalam menyusun laporan kinerja. Laporan ini tidak hanya sebagai dokumen administrasi, tetapi juga cermin dari kegiatan nyata di lapangan.

Acara diakhiri dengan evaluasi kinerja para penyuluh agama selama beberapa bulan terakhir. Dalam sesi evaluasi ini, para penyuluh diberikan kesempatan untuk menyampaikan tantangan dan hambatan yang mereka hadapi dalam melaksanakan tugas, sekaligus mendiskusikan solusi bersama guna meningkatkan efektivitas dakwah dan pelatihan di tengah masyarakat.

Di samping itu, Huda, Kepala KUA Kecamatan Margomulyo, juga berpesan agar para Penyuluh Agama Islam tetap bersemangat dan istiqomah dalam menjalankan tugas mereka, meskipun tantangan di lapangan sering kali tidak mudah. Menurutnya, tugas penyuluh agama bukan hanya sebatas menyampaikan materi dakwah, tetapi juga menjadi teladan dan teladan dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat. Oleh karena itu, semangat dan dedikasi yang tinggi sangat dibutuhkan.

“Kita harus senantiasa menjaga semangat dan istiqomah dalam setiap langkah kita. Jangan mudah menyerah meskipun ada rintangan, karena tugas kita adalah memberikan bimbingan dan teladan kepada masyarakat dalam beragama,” ujar Huda.

Selain itu, ia juga mengingatkan agar para penyuluh selalu mematuhi aturan dan pedoman yang telah ditetapkan oleh Kementerian Agama. Hal ini penting untuk menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas sebagai Abdi Negara yang melayani umat.

Huda berharap dengan semangat yang terus terjaga, para penyuluh dapat semakin memberikan dampak positif bagi masyarakat Margomulyo, serta terus meningkatkan kualitas diri agar mampu menjawab berbagai tantangan dakwah yang semakin kompleks di era modern ini.

Dengan adanya RAKORD ini, diharapkan para penyuluh agama Islam di wilayah Margomulyo dapat semakin solid dan berkomitmen dalam menjalankan tugas mereka untuk membina umat menuju kehidupan yang lebih baik dan harmonis.


Kontributor: Nita
Editor: Tim FKPAIMedia

Jumat, 04 Oktober 2024

Kegiatan Kajian Rutin Muslimat NU Ngelo: Bahaya Judi Online dan Pentingnya Menjadi Orang Baik

Ngelo, 07 September 2024 – Kajian rutin Muslimat NU dan Fatayat NU Desa Ngelo kembali dilaksanakan pada hari Jum'at Legi, bertempat di Balai Desa Ngelo. Acara yang berlangsung dari pukul 13.00 hingga 15.00 ini dihadiri oleh segenap jajaran pengurus dan anggota Muslimat serta Fatayat NU Ngelo.

Tema utama kajian kali ini adalah "Bahaya Judi Online," yang disampaikan oleh Badrun, Penyuluh Agama Islam dari KUA Kecamatan Margomulyo. Dalam pemaparannya, Badrun mengingatkan para hadirin mengenai dampak negatif judi online, yang tidak hanya merusak ekonomi keluarga, tetapi juga membawa dampak buruk pada mentalitas dan akhlak masyarakat, terutama generasi muda.

Selain membahas bahaya judi online, Badrun juga memberikan penekanan penting tentang menjadi pribadi yang baik. Ia mengajak para peserta kajian untuk selalu meneliti tanda-tanda kebaikan dalam diri dan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil menuju kebaikan. “Kebaikan harus menjadi cerminan setiap perilaku, dan setiap orang harus berusaha mencapainya dengan niat tulus,” jelas Badrun dalam kajiannya.

Kajian ini ditutup dengan doa bersama, dan para peserta diharapkan dapat mengamalkan ilmu yang diperoleh, baik dalam kehidupan pribadi maupun masyarakat sekitar.

Setelah penyampaian materi, suasana kajian menjadi lebih interaktif dengan sesi tanya jawab. Beberapa anggota Muslimat dan Fatayat NU menyampaikan pertanyaan seputar tantangan dalam membentengi keluarga dari pengaruh judi online yang semakin merajalela. Badrun memberikan tips praktis, seperti memperkuat komunikasi dalam keluarga, memanfaatkan teknologi secara bijak, serta pentingnya peran orang tua dalam memberikan contoh yang baik kepada anak-anak.

Dalam penutupan, Ketua Muslimat NU Ngelo menyampaikan apresiasi kepada Badrun atas ilmu yang diberikan. Ia juga mengingatkan para anggota untuk terus mengikuti kajian rutin ini sebagai sarana peningkatan pengetahuan agama dan penguatan ukhuwah di antara sesama anggota.

"Semoga ilmu yang kita dapatkan hari ini bisa kita amalkan dan menjadi bekal untuk menjaga keluarga serta lingkungan kita dari hal-hal negatif, seperti judi online dan bentuk kejahatan moral lainnya," pungkasnya.

Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu sesepuh desa, diiringi harapan agar kegiatan seperti ini terus berlangsung dengan semangat yang sama di masa mendatang.

Kamis, 03 Oktober 2024

Pengajian Rutin MT Al Fatah Dorong Perbaikan Citra Dusun Kalidogol

Meduri - Rabu, 02 Oktober 2024, Majelis Taklim (MT) Al Fatah Dusun Kalidogol, Desa Meduri, Kecamatan Margomulyo, menggelar pengajian rutin yang dihadiri oleh seluruh anggota jamaah, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta pengurus majelis. Acara ini dilaksanakan mulai pukul 13.00 hingga 15.00 di kediaman Bapak Lasi, salah satu tokoh masyarakat di Dusun Kalidogol.

Kegiatan dimulai dengan pembacaan Sholawat Bil-Qiyam yang dipimpin oleh Ibu Sujiati, diikuti dengan Yasin dan tahlil yang dipimpin oleh Ibu Mini. Kehadiran para tokoh serta jamaah dalam pengajian kali ini mencerminkan semangat kebersamaan dalam menjaga dan meningkatkan nilai-nilai spiritual di tengah masyarakat.

Dalam sambutannya, Bapak Lasi menyinggung adanya asumsi miring dari sebagian orang di luar Desa Meduri terkait citra Dusun Kalidogol. Ia menyebut bahwa "Kalidogol sering kali dipandang negatif sebagai tempat lokalisasi". Menyikapi hal ini, beliau mengajak seluruh jamaah untuk aktif dalam berbagai kegiatan positif guna memperbaiki citra dusun dan menjadikannya tempat yang lebih baik. "Kita semua harus turut andil dalam menunjukkan bahwa Kalidogol adalah dusun yang berakhlak mulia dan berbudaya islami," ujar Bapak Lasi penuh semangat.

Acara diakhiri dengan kajian yang disampaikan oleh Eko Sunarno, Penyuluh Agama Islam dari KUA Kecamatan Margomulyo. Beliau membawakan kajian tentang adab Rasulullah dalam makan dan minum, serta menyampaikan enam perkara yang dapat menghancurkan semua amal ibadah. Pesan-pesan yang disampaikan diharapkan dapat menjadi pengingat bagi jamaah untuk senantiasa menjaga amal ibadah dan memperbaiki diri dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan pengajian ini menjadi salah satu langkah nyata dari MT Al Fatah untuk memperkuat ikatan spiritual serta memperbaiki citra positif Dusun Kalidogol di mata masyarakat luas.

Selain menyampaikan materi tentang adab Rasulullah dalam makan dan minum serta enam perkara yang dapat menghancurkan amal, Eko Sunarno, Penyuluh Agama Islam dari KUA Kecamatan Margomulyo, juga menyoroti isu penting lainnya, yaitu bahaya narkoba yang semakin mengancam generasi muda, khususnya generasi Z.

Dalam paparannya, Eko Sunarno menjelaskan bahwa narkoba tidak hanya merusak kesehatan fisik, tetapi juga menghancurkan mental dan moral anak muda. Ia menekankan bahwa generasi Z, yang saat ini tengah berada di masa transisi menuju kedewasaan, sangat rentan terhadap pengaruh negatif, termasuk penyalahgunaan narkoba. "Narkoba bukan hanya masalah pribadi, tetapi juga masalah keluarga, masyarakat, dan bangsa. Kita harus aktif mencegah dan melindungi anak-anak muda dari jeratan ini," tegasnya.

Ia juga mengajak para jamaah, terutama para orang tua, untuk lebih peduli dan waspada terhadap pergaulan anak-anak mereka. Menurutnya, peran keluarga sangat penting dalam memberikan pendidikan agama dan moral yang kuat agar anak-anak tidak mudah terpengaruh oleh godaan lingkungan yang negatif. "Membangun komunikasi yang baik dan memberikan teladan yang baik adalah kunci dalam mencegah generasi muda terjerumus ke dalam dunia narkoba," ujarnya.

Melalui pengajian ini, Eko berharap kesadaran masyarakat akan bahaya narkoba semakin meningkat, khususnya di kalangan jamaah dan para orang tua. Ia juga menekankan pentingnya kerjasama antara masyarakat dan aparat terkait untuk memerangi peredaran narkoba, demi menyelamatkan masa depan generasi penerus bangsa.

Minggu, 29 September 2024

Upacara Bendera Rutin 17-an di KUA Kecamatan Margomulyo: Menekankan Disiplin dan Pelayanan kepada Umat

Margomulyo, 17 November 2022 - Jajaran Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Margomulyo kembali melaksanakan upacara bendera rutin yang digelar setiap tanggal 17 di halaman kantor KUA. Upacara yang berlangsung pada Kamis pagi ini dimulai pukul 09.00 dan berjalan dengan tertib hingga selesai.

Upacara diikuti oleh seluruh jajaran KUA Margomulyo, termasuk Kepala KUA, staf, serta Penyuluh Agama Islam (PAI). Protokol acara dipimpin oleh Listinawati, sementara Syaifudin bertindak sebagai pemimpin barisan.

Achmad Maqin, S.Fil.I., Kepala KUA Kecamatan Margomulyo, bertindak sebagai pembina upacara. Dalam amanatnya, Maqin menekankan pentingnya disiplin dalam bekerja serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada umat. Ia menyampaikan bahwa sebagai aparatur Kementerian Agama, tugas utama mereka adalah melayani masyarakat dengan penuh tanggung jawab dan integritas.

"Disiplin merupakan kunci utama dalam menjalankan tugas, terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kita harus senantiasa mengedepankan profesionalisme dan bekerja dengan sepenuh hati agar umat dapat merasakan kehadiran negara dalam setiap pelayanan yang kita berikan," ujarnya dengan tegas.

Upacara ini merupakan bagian dari komitmen KUA Kecamatan Margomulyo dalam menjaga semangat kebangsaan dan menumbuhkan sikap disiplin di lingkungan kerja. Kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat solidaritas serta motivasi para pegawai dalam melaksanakan tugas-tugas yang diemban.

Acara berlangsung khidmat dan diakhiri dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Syaifudin, memohon keberkahan dan kelancaran dalam tugas serta pengabdian kepada masyarakat.

Setelah upacara selesai, para peserta kembali ke tugas masing-masing dengan semangat baru, seperti yang diharapkan oleh Kepala KUA dalam amanatnya. Kegiatan ini tidak hanya menjadi momen untuk menumbuhkan rasa nasionalisme, tetapi juga sebagai sarana refleksi bagi seluruh pegawai tentang pentingnya tanggung jawab dalam melayani masyarakat.

Upacara bendera yang digelar setiap tanggal 17 di KUA Kecamatan Margomulyo telah menjadi tradisi yang terus dijaga, sebagai wujud nyata penghargaan terhadap nilai-nilai kebangsaan sekaligus komitmen terhadap profesionalisme kerja. Kepala KUA, Achmad Maqin, juga menyampaikan harapannya agar semangat kedisiplinan ini dapat menjadi contoh bagi instansi lain dan masyarakat luas.

"Kita ingin memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Upacara ini bukan sekadar formalitas, tetapi juga pengingat akan tugas besar yang kita emban setiap harinya. Melayani dengan sepenuh hati adalah bagian dari ibadah kita," tambahnya.

Kegiatan seperti ini diyakini mampu mempererat rasa kebersamaan dan tanggung jawab di antara para pegawai, sehingga sinergi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dapat terus terjaga. Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan kualitas kerja dan semangat pengabdian di lingkungan KUA Kecamatan Margomulyo.

Dengan selesainya kegiatan upacara, semangat disiplin dan pelayanan yang telah ditekankan oleh pembina upacara akan menjadi pedoman bagi seluruh jajaran KUA dalam menghadapi tugas-tugas di masa mendatang. Upacara ini pun menutup dengan suasana yang penuh khidmat, menyiratkan kesiapan dan tekad kuat untuk terus berkontribusi dalam melayani umat dengan lebih baik lagi.

Jumat, 27 September 2024

Kegiatan Bimbingan dan Penyuluhan di MT Baitul Makmur: Menguatkan Pemberdayaan Wakaf dan Ekonomi Umat


Ngelo - Kamis, 26 September 2024 — Musholla Baitul Makmur Dusun Tolu, Desa Ngelo, menjadi saksi pelaksanaan kegiatan Bimbingan dan Penyuluhan yang berlangsung pada Kamis malam, pukul 20.00 hingga 22.30. Acara ini dihadiri oleh jajaran pengurus Majelis Taklim, perangkat Dusun Tolu, serta para jamaah Musholla Baitul Makmur yang turut antusias mengikuti rangkaian acara.

Kepala Dusun Tolu, Suparji, membuka kegiatan dengan sambutan hangat. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi yang mendalam atas terlaksananya acara ini, sekaligus mengungkapkan pentingnya sinergi antara warga dan tokoh masyarakat dalam mendukung kegiatan dakwah serta pemberdayaan umat.

"Pemberdayaan ekonomi umat melalui wakaf adalah pondasi penting bagi kemajuan bersama. Kami sangat mendukung kegiatan ini dan berharap semangatnya terus hidup dalam masyarakat kita," ucap Suparji.

Memasuki puncak acara, Mauidzoh Hasanah yang disampaikan oleh Kiyai Badrun, Ketua Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) KUA Kecamatan Margomulyo, menggugah para hadirin. Kiyai Badrun yang dikenal dengan konsentrasinya pada pemberdayaan wakaf dan ekonomi umat, membawakan ceramah bertema "Spirit Maulud Nabi dalam Menguatkan Pemberdayaan Wakaf dan Ekonomi Umat."

Dalam ceramahnya, Kiyai Badrun mengingatkan hadirin akan semangat perjuangan Rasulullah SAW yang menjadi inspirasi bagi gerakan dakwah dan pemberdayaan umat di era modern ini. Ia menekankan pentingnya optimalisasi potensi wakaf sebagai instrumen ekonomi yang tidak hanya berfungsi untuk ibadah, tetapi juga mampu menjadi modal sosial yang menggerakkan kesejahteraan umat.

“Kita perlu menjadikan wakaf sebagai kekuatan ekonomi umat yang berkelanjutan. Semangat Maulid Nabi harus kita wujudkan dalam aksi nyata untuk membangun kesejahteraan masyarakat, terutama melalui pengelolaan wakaf yang produktif,” ujar Kiyai Badrun dengan penuh semangat.

Ia juga menyoroti peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam mendorong dakwah pemberdayaan wakaf, serta mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama kaum muslimin, untuk terlibat aktif dalam memajukan potensi wakaf di lingkungan masing-masing. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pencerahan sekaligus dorongan bagi warga Dusun Tolu untuk semakin aktif dalam gerakan pemberdayaan umat.

Acara berlangsung khidmat dan diakhiri dengan doa bersama, menyisakan inspirasi dan harapan besar bagi warga jamaah Musholla Baitul Makmur dalam upaya menggerakkan ekonomi umat melalui semangat Maulud Nabi dan pemberdayaan wakaf.

Kiyai Badrun tidak hanya fokus pada tema pemberdayaan wakaf, tetapi juga memberikan penjelasan mengenai keutamaan orang yang istiqomah melakukan adzan pada sholat lima waktu. Dalam penjelasannya, ia menekankan bahwa adzan merupakan panggilan suci yang tidak hanya menjadi tanda waktu untuk beribadah, tetapi juga merupakan bentuk pengabdian dan kesetiaan seorang Muslim kepada Allah SWT.

“Orang yang istiqomah mengumandangkan adzan, terutama pada sholat lima waktu, akan mendapatkan ganjaran yang besar dari Allah. Adzan adalah salah satu amalan yang menunjukkan komitmen kita dalam menjalankan kewajiban sebagai hamba-Nya. Selain itu, adzan juga berfungsi sebagai pengingat bagi umat untuk kembali kepada Allah,” ujar Kiyai Badrun.

Ia melanjutkan dengan menjelaskan bahwa setiap kali adzan dikumandangkan, setan berlarian dan merasa terancam, karena adzan adalah panggilan untuk beribadah dan meneguhkan iman. Ini menunjukkan betapa pentingnya peran muadzin dalam mengajak umat untuk beribadah secara berjamaah.

Kiyai Badrun juga mengingatkan kepada jamaah bahwa adzan bukan sekadar tugas, melainkan sebuah kehormatan. “Menjadi muadzin adalah sebuah anugerah. Dengan adzan, kita tidak hanya menyerukan waktu sholat, tetapi juga menyebarkan kedamaian dan ketenangan di tengah masyarakat. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama menghargai dan memperkuat komitmen dalam melaksanakan ibadah sholat,” imbuhnya.

Pesan ini mendapatkan sambutan hangat dari para hadirin, yang menyadari betapa pentingnya menjaga keistiqomahan dalam menjalankan ibadah. Dengan semangat dan motivasi yang tinggi, acara Bimbingan dan Penyuluhan di MT Baitul Makmur diakhiri dengan harapan agar seluruh jamaah dapat terus menjaga ibadah sholat dan berkontribusi dalam pemberdayaan wakaf di komunitas mereka.