Margomulyo, 15 November 2024 – Suasana Masjid Baiturrohman, Tepus, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, terasa penuh khidmat pada Jumat malam. Jamaah masjid, tokoh masyarakat, dan tokoh agama setempat berkumpul untuk mengikuti kegiatan bimbingan dan penyuluhan yang diadakan oleh Majelis Taklim (MT) Baiturrohman. Kegiatan yang dimulai pukul 20.30 WIB ini berlangsung hingga pukul 22.30 WIB dengan antusiasme yang tinggi dari para peserta.
Mengusung tema "Pemberdayaan Wakaf", puncak acara diisi oleh Kiai Badrun, Ketua Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) KUA Margomulyo. Dalam penyampaiannya, Kiai Badrun menjelaskan konsep wakaf sebagai salah satu instrumen penting dalam ajaran Islam yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan umat.
“Wakaf bukan hanya sekadar ibadah, tetapi juga merupakan solusi ekonomi yang sangat relevan di era modern. Jika dikelola dengan baik, wakaf dapat menjadi sumber daya yang menopang berbagai kebutuhan umat, baik di bidang pendidikan, kesehatan, maupun sosial,” ujar Kiai Badrun di hadapan para jamaah.
Ia juga menekankan pentingnya pemberdayaan wakaf melalui manajemen yang profesional dan transparan, khususnya di tingkat lokal. Dengan mengoptimalkan potensi wakaf yang ada di masyarakat, umat Islam dapat menciptakan kemandirian ekonomi sekaligus keberkahan yang berkelanjutan.
Para peserta yang hadir memberikan respons positif terhadap materi yang disampaikan. Diskusi interaktif pun berlangsung hangat, di mana jamaah menyampaikan berbagai pertanyaan seputar tata cara wakaf, pengelolaan aset wakaf, serta peran masyarakat dalam mendukung pengelolaan wakaf secara produktif.
Salah satu tokoh masyarakat setempat, Mukiran, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Kajian seperti ini sangat penting untuk membuka wawasan masyarakat tentang betapa besar manfaat wakaf jika dikelola dengan benar. Saya berharap, setelah ini akan ada langkah konkret untuk memaksimalkan potensi wakaf di Tepus,” ujarnya.
Ketua MT Baiturrohman, Ustaz Abdul Ghofur, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Majelis Taklim untuk terus memberikan edukasi yang relevan dengan kebutuhan umat. “Semoga penyuluhan ini menjadi awal yang baik untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam gerakan wakaf,” harapnya.
Acara diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Kiai Badrun, memohon keberkahan dan kemudahan bagi umat Islam dalam mengelola wakaf untuk kemaslahatan bersama.
Kegiatan ini diharapkan menjadi pemantik semangat bagi masyarakat Desa Margomulyo untuk lebih memahami dan mengamalkan wakaf, tidak hanya sebagai bentuk ibadah tetapi juga sebagai langkah strategis dalam memperkuat ekonomi umat. MT Baiturrohman berencana melanjutkan inisiatif ini dengan program pelatihan dan pendampingan terkait pengelolaan wakaf secara produktif.
Kegiatan bimbingan dan penyuluhan di MT Baiturrohman Tepus ini tidak hanya menjadi wadah edukasi, tetapi juga mendorong semangat kolaborasi di antara para jamaah, tokoh masyarakat, dan tokoh agama setempat. Melalui diskusi yang konstruktif, peserta sepakat bahwa pemberdayaan wakaf dapat menjadi solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat, seperti kebutuhan sarana pendidikan, peningkatan ekonomi lokal, dan pengentasan kemiskinan.
Kiai Badrun menegaskan bahwa keberhasilan pengelolaan wakaf membutuhkan sinergi dari semua pihak. “Wakaf yang dikelola secara produktif tidak hanya mendatangkan manfaat duniawi, tetapi juga menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menjaga, memanfaatkan, dan mengelola wakaf dengan penuh tanggung jawab,” ungkapnya.
Sebagai tindak lanjut dari penyuluhan ini, MT Baiturrohman Tepus berencana membentuk tim kecil yang bertugas mendata potensi wakaf di lingkungan Desa Margomulyo. Data tersebut nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk menyusun program pemberdayaan wakaf yang lebih terstruktur dan terukur.
Kepala dusun setempat, Bapak Mukiran, menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif ini. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara rutin untuk menanamkan pemahaman mendalam tentang wakaf di kalangan masyarakat. “Dengan pengetahuan yang benar, masyarakat akan lebih termotivasi untuk berwakaf, tidak hanya berupa tanah atau bangunan, tetapi juga dalam bentuk-bentuk lain yang produktif,” katanya.
Acara malam itu meninggalkan kesan yang mendalam bagi para peserta. Banyak di antara mereka yang mengungkapkan niat untuk mulai berkontribusi dalam gerakan wakaf, baik melalui donasi, pengelolaan aset, maupun dengan turut mensosialisasikan pentingnya wakaf kepada keluarga dan lingkungan sekitar.
Kegiatan ini membuktikan bahwa MT Baiturrohman Tepus tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat pembelajaran dan pemberdayaan umat. Dengan langkah-langkah konkret yang direncanakan, Masjid Baiturrohman Tepus diharapkan dapat menjadi contoh bagi masjid-masjid lainnya dalam mengoptimalkan peran wakaf untuk kemajuan umat Islam.
Semangat yang tercipta dari kegiatan ini menjadi awal yang baik untuk mewujudkan Desa Margomulyo sebagai komunitas yang mandiri dan berdaya melalui pemberdayaan wakaf. Dengan dukungan seluruh elemen masyarakat, manfaat dari gerakan ini akan dirasakan tidak hanya oleh generasi sekarang, tetapi juga oleh generasi yang akan datang.