Jumat, 21 Februari 2025

Kajian Rutin PAC Muslimat NU Margomulyo: Menggali Potensi Wakaf untuk Pemberdayaan Umat


Margomulyo – Kamis (19/12/2024). Pengurus Anak Cabang (PAC) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Margomulyo kembali menggelar kajian rutin bulanan pada Kamis (19/12/2024). Bertempat di Aula MWCNU Margomulyo, kegiatan yang berlangsung pukul 10.00 hingga 12.00 WIB ini dihadiri oleh seluruh anggota PAC Muslimat NU Margomulyo.

Puncak acara diisi dengan kajian bertema “Pemberdayaan Wakaf” yang disampaikan oleh Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Margomulyo, Kiai Badrun. Dalam paparannya, Kiai Badrun menekankan pentingnya wakaf sebagai instrumen pemberdayaan umat. Ia menjelaskan bahwa dengan pengelolaan yang profesional dan berbasis kelembagaan yang kuat, aset wakaf dapat menjadi solusi bagi berbagai persoalan sosial, ekonomi, dan pendidikan di masyarakat.

“Wakaf bukan sekadar ibadah, tetapi juga strategi pemberdayaan. Jika dikelola dengan baik, wakaf bisa menjadi pilar kesejahteraan umat, baik dalam sektor pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi,” ujar Kiai Badrun dalam kajiannya.

Para peserta tampak antusias mengikuti pemaparan ini, mengingat potensi wakaf yang masih dapat dioptimalkan di lingkungan mereka. Diskusi interaktif pun mengemuka, di mana beberapa anggota PAC Muslimat NU Margomulyo menyampaikan pengalaman serta tantangan dalam mengelola aset wakaf di komunitas masing-masing.

Kegiatan ini menjadi salah satu agenda rutin PAC Muslimat NU Margomulyo dalam memperkuat pemahaman keislaman sekaligus meningkatkan kapasitas anggota dalam berkontribusi bagi masyarakat. Dengan semangat kebersamaan, diharapkan kajian ini dapat menjadi pendorong lahirnya inisiatif nyata dalam pemberdayaan wakaf di wilayah Margomulyo dan sekitarnya.

Kajian Rutin MT Al-Amin Klaigede Margomulyo: Pemberdayaan Ekonomi Umat Jadi Sorotan


Margomulyo, 1 Desember 2024 – Majelis Taklim (MT) Al-Amin Klaigede Margomulyo kembali menggelar kajian rutin bulanan pada Ahad (1/12) di Masjid Al-Amin, Klaigede, Kecamatan Margomulyo. Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 13.00 hingga 15.00 WIB ini dihadiri oleh seluruh anggota MT Al-Amin yang antusias mengikuti jalannya acara.

Puncak acara diisi dengan kajian bertema Pemberdayaan Ekonomi Umat yang disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Margomulyo, Kiai Badrun. Dalam paparannya, beliau menekankan pentingnya kemandirian ekonomi berbasis komunitas sebagai salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan umat.

“Kemandirian ekonomi umat harus dibangun dengan kesadaran kolektif dan strategi yang berkelanjutan. Salah satunya adalah dengan memaksimalkan potensi ekonomi syariah dan memperkuat jaringan usaha berbasis keumatan,” ujar Kiai Badrun dalam kajiannya.

Para peserta kajian tampak aktif berdiskusi dan berbagi pengalaman terkait tantangan ekonomi yang dihadapi masyarakat sekitar. Kajian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi jamaah untuk mulai menerapkan konsep pemberdayaan ekonomi berbasis nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan semakin tingginya kesadaran akan pentingnya kemandirian ekonomi, MT Al-Amin Klaigede Margomulyo berkomitmen untuk terus mengadakan kajian dengan tema-tema yang relevan bagi umat. Kajian rutin ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk mendapatkan wawasan keislaman sekaligus solusi praktis dalam menghadapi berbagai persoalan sosial dan ekonomi.

Kegiatan pun ditutup dengan doa bersama, menandai harapan besar agar ekonomi umat semakin berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas. 

Senin, 23 Desember 2024

Kajian Rutin PAC IPNU-IPPNU Margomulyo Angkat Tema Pemberdayaan Ekonomi Umat

 

Margomulyo, Ahad (30/11/2024) – Aula MWCNU Margomulyo dipenuhi antusiasme para anggota Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Margomulyo dalam kajian rutin yang berlangsung mulai pukul 13.00 hingga 15.00 WIB.

Kegiatan yang menjadi agenda bulanan ini berhasil mengumpulkan seluruh anggota PAC IPNU-IPPNU Margomulyo untuk memperkuat ukhuwah dan meningkatkan wawasan keilmuan mereka. Pada kesempatan kali ini, puncak acara diisi dengan kajian bertema “Pemberdayaan Ekonomi Umat” yang disampaikan oleh Kiyai Badrun, tokoh masyarakat sekaligus penggerak ekonomi syariah di Margomulyo.

Dalam paparannya, Kiyai Badrun menekankan pentingnya kolaborasi generasi muda dalam memperkuat ekonomi umat melalui praktik kewirausahaan berbasis nilai-nilai Islam. "Ekonomi umat adalah pondasi kemandirian bangsa. Pelajar NU harus menjadi pionir dalam menciptakan peluang usaha yang berdaya saing sekaligus berlandaskan syariah," ujarnya penuh semangat.

Kajian ini tidak hanya memberikan inspirasi, tetapi juga membuka wawasan para peserta untuk lebih peduli terhadap isu-isu ekonomi yang relevan dengan kehidupan umat Islam. Diskusi interaktif yang berlangsung selama sesi tersebut turut memperkaya pemahaman peserta mengenai langkah-langkah konkret dalam pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas.

Ketua PAC IPNU Margomulyo, Muhammad Sholeh Wibowo, menyampaikan harapannya agar kajian ini menjadi motivasi bagi anggotanya untuk terus berkontribusi bagi masyarakat. “Kami berharap anggota IPNU dan IPPNU dapat mengambil hikmah dari kajian ini dan mulai mengaplikasikannya di lingkungan masing-masing,” katanya.

Kegiatan ini ditutup dengan doa bersama, mengiringi tekad seluruh peserta untuk terus aktif dalam kegiatan yang memberikan manfaat bagi umat dan bangsa. Dengan kajian rutin seperti ini, PAC IPNU-IPPNU Margomulyo terus menunjukkan perannya sebagai wadah pembinaan generasi muda yang siap menghadapi tantangan zaman.

NU Ranting Kalangan Gelar Bimbingan dan Penyuluhan Bertema "Pemberdayaan Wakaf"

 

Margomulyo, 26 November 2024 – Suasana penuh khidmat menyelimuti Rimah warga NU (Bapak Parno) Desa Kalangan, Kecamatan Margomulyo, pada Selasa sore. Dalam rangka memperkuat peran umat Islam dalam pengelolaan wakaf, NU Ranting Kalangan mengadakan kegiatan bimbingan dan penyuluhan yang berlangsung dari pukul 13.30 hingga 15.30 WIB.

Acara ini dihadiri oleh segenap warga NU Ranting Kalangan, tokoh masyarakat, dan tokoh agama setempat, yang antusias menyimak pemaparan dari narasumber utama, Kiai Badrun, Ketua Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) KUA Margomulyo.

Dengan mengangkat tema “Pemberdayaan Wakaf”, Kiai Badrun memberikan gambaran komprehensif mengenai pentingnya wakaf sebagai instrumen ekonomi Islam yang tidak hanya bernilai ibadah, tetapi juga memiliki potensi besar untuk mendukung kesejahteraan umat. Dalam ceramahnya, ia menekankan pentingnya pemahaman yang benar tentang pengelolaan wakaf agar manfaatnya dapat dirasakan secara berkelanjutan oleh masyarakat.

“Wakaf adalah ibadah yang berdampak jangka panjang. Jika dikelola dengan baik, ia mampu menjadi solusi untuk berbagai permasalahan ekonomi dan sosial umat,” tutur Kiai Badrun. Ia juga menjelaskan peran nadzir dalam memastikan pengelolaan aset wakaf sesuai dengan prinsip syariah dan kebutuhan masyarakat.

Selain memberikan pemahaman teoritis, Kiai Badrun juga membagikan beberapa contoh konkret pengelolaan wakaf produktif, seperti pengembangan tanah wakaf untuk keperluan pendidikan, layanan kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi. “Kunci keberhasilan pemberdayaan wakaf terletak pada transparansi, akuntabilitas, dan sinergi antara nadzir, masyarakat, dan lembaga keagamaan,” tambahnya.

Para peserta, yang sebagian besar adalah pengurus NU dan warga setempat, aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab. Mereka mengajukan berbagai pertanyaan, mulai dari teknis sertifikasi wakaf hingga strategi meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya berwakaf.

Ketua NU Ranting Kalangan, Kiyai Parno, dalam sambutannya mengapresiasi kehadiran peserta dan menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen NU dalam mendukung pemberdayaan umat. “Kami berharap acara ini dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan pengelolaan wakaf di Kalangan, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat luas,” ungkapnya.

Kegiatan diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Kiai Badrun, sebagai wujud harapan agar umat Islam di Kalangan semakin memahami pentingnya wakaf dan berkontribusi aktif dalam memberdayakannya.

Melalui kegiatan bimbingan dan penyuluhan ini, NU Ranting Kalangan menegaskan komitmennya untuk terus menjadi garda terdepan dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguatan nilai-nilai Islam, salah satunya melalui optimalisasi wakaf sebagai solusi ekonomi dan sosial umat.

Bimbingan dan Penyuluhan di Majelis Wali Santri Fathul Ulum: Peringatan Serius Bahaya Judi Online


Margomulyo, 19 November 2024 – Aula MDFU Jipangulu, Ngelo, Kecamatan Margomulyo, dipenuhi semangat kehadiran para peserta pada Selasa malam. Majelis Wali Santri Fathul Ulum sukses menggelar kegiatan Bimbingan dan Penyuluhan yang berlangsung dari pukul 20.00 hingga 23.30 WIB.

Acara ini dihadiri oleh jajaran pengurus MDFU, wali santri, santri, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata perhatian bersama terhadap isu-isu yang tengah mengancam generasi muda, terutama terkait bahaya judi online yang menjadi tema utama dalam kajian malam itu.

Puncak acara diisi oleh Kiai Badrun, Ketua FKPAI KUA Margomulyo, yang menyampaikan penyuluhan dengan gaya komunikatif dan penuh keprihatinan. Dalam paparannya, beliau menjelaskan dampak negatif judi online yang merusak tatanan kehidupan, baik secara individu maupun sosial.

“Judi online adalah musuh yang merusak dari dalam. Ia menghancurkan moral, melemahkan ekonomi, dan memutuskan hubungan sosial. Dalam Islam, judi jelas haram dan membawa banyak mudarat,” tegas Kiai Badrun.

Beliau juga memaparkan langkah-langkah preventif yang dapat dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan institusi pendidikan dalam mencegah penyebaran judi online di lingkungan sekitar. Dengan gaya penyampaian yang lugas, Kiai Badrun berhasil menggugah kesadaran para peserta untuk lebih waspada dan mengambil peran aktif dalam memberantas bahaya tersebut.

Selain memberikan wawasan keagamaan, acara ini juga membuka ruang diskusi interaktif antara peserta dan narasumber. Beberapa wali santri menyampaikan kekhawatiran mereka terhadap akses mudah judi online melalui teknologi, terutama di kalangan remaja. Kiai Badrun merespons dengan memberikan solusi konkret, seperti penguatan kontrol keluarga, edukasi teknologi, dan peningkatan pemahaman agama.

Ketua MDFU, Ustaz Nurhadi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat. “Kegiatan ini bukan hanya sekadar kajian, tetapi juga langkah nyata kita bersama dalam menjaga moral generasi muda dari ancaman yang semakin nyata,” ujar Ustaz Nurhadi.

Acara yang berlangsung hingga larut malam ini ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan dan kemaslahatan umat, sekaligus harapan agar masyarakat semakin tanggap terhadap tantangan zaman yang terus berkembang.

Melalui kegiatan ini, Majelis Wali Santri Fathul Ulum menegaskan peran strategisnya sebagai pelopor dalam mendidik dan melindungi generasi muda dari pengaruh negatif, khususnya di era digital yang penuh tantangan. Penyuluhan ini diharapkan menjadi titik awal dari gerakan bersama dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari jerat judi online.

Kegiatan Bimbingan dan Penyuluhan ini mendapat sambutan positif dari para peserta yang hadir. Banyak wali santri yang menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara ini, karena dinilai sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini. Judi online tidak hanya menjadi ancaman bagi generasi muda, tetapi juga berpotensi menghancurkan keharmonisan keluarga dan masyarakat jika tidak segera diantisipasi.

Salah satu peserta, Ibu Suharti, mengungkapkan bahwa materi yang disampaikan sangat bermanfaat dan membuka wawasan para orang tua. “Kami sebagai wali santri merasa terbantu dengan adanya penyuluhan seperti ini. Kini kami lebih paham bagaimana mengawasi anak-anak kami dari bahaya judi online,” ujarnya.

Selain itu, kehadiran tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat menambah bobot kegiatan ini. Mereka berkomitmen untuk mendukung inisiatif-inisiatif serupa di masa depan guna membangun kesadaran kolektif dalam menghadapi masalah sosial yang kompleks.

Di akhir acara, Kiai Badrun juga menyampaikan pesan penting tentang kolaborasi antara orang tua, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Menurutnya, untuk menghadapi ancaman seperti judi online, tidak cukup hanya bergantung pada satu pihak saja. "Kita harus bergerak bersama. Edukasi di rumah, penguatan moral di sekolah, dan pengawasan di masyarakat adalah kunci untuk melindungi anak-anak kita," pesan beliau.

Majelis Wali Santri Fathul Ulum berencana menjadikan kegiatan seperti ini sebagai agenda rutin, dengan tema-tema yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Para pengurus MDFU berharap, penyuluhan ini tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga mampu mendorong aksi nyata dalam membangun generasi yang tangguh secara moral, spiritual, dan intelektual.

Sebagai penutup, Ketua MDFU, Ustaz Nurhadi, menekankan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bagian dari tanggung jawab bersama dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang generasi muda. “Kita tidak boleh lelah untuk terus mendidik, mengingatkan, dan melindungi mereka dari segala bentuk ancaman yang bisa merusak masa depan mereka,” ujarnya.

Dengan berakhirnya acara pada pukul 23.30 WIB, para peserta pulang membawa semangat baru untuk terus menjaga dan memperkuat nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dari upaya berkelanjutan untuk membangun masyarakat yang lebih baik dan bebas dari pengaruh negatif era digital.

Bimbingan dan Penyuluhan di MT Baiturrohman Tepus: Membangun Kesadaran Pentingnya Pemberdayaan Wakaf


Margomulyo, 15 November 2024 – Suasana Masjid Baiturrohman, Tepus, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, terasa penuh khidmat pada Jumat malam. Jamaah masjid, tokoh masyarakat, dan tokoh agama setempat berkumpul untuk mengikuti kegiatan bimbingan dan penyuluhan yang diadakan oleh Majelis Taklim (MT) Baiturrohman. Kegiatan yang dimulai pukul 20.30 WIB ini berlangsung hingga pukul 22.30 WIB dengan antusiasme yang tinggi dari para peserta.

Mengusung tema "Pemberdayaan Wakaf", puncak acara diisi oleh Kiai Badrun, Ketua Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) KUA Margomulyo. Dalam penyampaiannya, Kiai Badrun menjelaskan konsep wakaf sebagai salah satu instrumen penting dalam ajaran Islam yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan umat.

“Wakaf bukan hanya sekadar ibadah, tetapi juga merupakan solusi ekonomi yang sangat relevan di era modern. Jika dikelola dengan baik, wakaf dapat menjadi sumber daya yang menopang berbagai kebutuhan umat, baik di bidang pendidikan, kesehatan, maupun sosial,” ujar Kiai Badrun di hadapan para jamaah.

Ia juga menekankan pentingnya pemberdayaan wakaf melalui manajemen yang profesional dan transparan, khususnya di tingkat lokal. Dengan mengoptimalkan potensi wakaf yang ada di masyarakat, umat Islam dapat menciptakan kemandirian ekonomi sekaligus keberkahan yang berkelanjutan.

Para peserta yang hadir memberikan respons positif terhadap materi yang disampaikan. Diskusi interaktif pun berlangsung hangat, di mana jamaah menyampaikan berbagai pertanyaan seputar tata cara wakaf, pengelolaan aset wakaf, serta peran masyarakat dalam mendukung pengelolaan wakaf secara produktif.

Salah satu tokoh masyarakat setempat, Mukiran, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Kajian seperti ini sangat penting untuk membuka wawasan masyarakat tentang betapa besar manfaat wakaf jika dikelola dengan benar. Saya berharap, setelah ini akan ada langkah konkret untuk memaksimalkan potensi wakaf di Tepus,” ujarnya.

Ketua MT Baiturrohman, Ustaz Abdul Ghofur, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Majelis Taklim untuk terus memberikan edukasi yang relevan dengan kebutuhan umat. “Semoga penyuluhan ini menjadi awal yang baik untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam gerakan wakaf,” harapnya.

Acara diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Kiai Badrun, memohon keberkahan dan kemudahan bagi umat Islam dalam mengelola wakaf untuk kemaslahatan bersama.

Kegiatan ini diharapkan menjadi pemantik semangat bagi masyarakat Desa Margomulyo untuk lebih memahami dan mengamalkan wakaf, tidak hanya sebagai bentuk ibadah tetapi juga sebagai langkah strategis dalam memperkuat ekonomi umat. MT Baiturrohman berencana melanjutkan inisiatif ini dengan program pelatihan dan pendampingan terkait pengelolaan wakaf secara produktif.

Kegiatan bimbingan dan penyuluhan di MT Baiturrohman Tepus ini tidak hanya menjadi wadah edukasi, tetapi juga mendorong semangat kolaborasi di antara para jamaah, tokoh masyarakat, dan tokoh agama setempat. Melalui diskusi yang konstruktif, peserta sepakat bahwa pemberdayaan wakaf dapat menjadi solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat, seperti kebutuhan sarana pendidikan, peningkatan ekonomi lokal, dan pengentasan kemiskinan.

Kiai Badrun menegaskan bahwa keberhasilan pengelolaan wakaf membutuhkan sinergi dari semua pihak. “Wakaf yang dikelola secara produktif tidak hanya mendatangkan manfaat duniawi, tetapi juga menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menjaga, memanfaatkan, dan mengelola wakaf dengan penuh tanggung jawab,” ungkapnya.

Sebagai tindak lanjut dari penyuluhan ini, MT Baiturrohman Tepus berencana membentuk tim kecil yang bertugas mendata potensi wakaf di lingkungan Desa Margomulyo. Data tersebut nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk menyusun program pemberdayaan wakaf yang lebih terstruktur dan terukur.

Kepala dusun setempat, Bapak Mukiran, menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif ini. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara rutin untuk menanamkan pemahaman mendalam tentang wakaf di kalangan masyarakat. “Dengan pengetahuan yang benar, masyarakat akan lebih termotivasi untuk berwakaf, tidak hanya berupa tanah atau bangunan, tetapi juga dalam bentuk-bentuk lain yang produktif,” katanya.

Acara malam itu meninggalkan kesan yang mendalam bagi para peserta. Banyak di antara mereka yang mengungkapkan niat untuk mulai berkontribusi dalam gerakan wakaf, baik melalui donasi, pengelolaan aset, maupun dengan turut mensosialisasikan pentingnya wakaf kepada keluarga dan lingkungan sekitar.

Kegiatan ini membuktikan bahwa MT Baiturrohman Tepus tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat pembelajaran dan pemberdayaan umat. Dengan langkah-langkah konkret yang direncanakan, Masjid Baiturrohman Tepus diharapkan dapat menjadi contoh bagi masjid-masjid lainnya dalam mengoptimalkan peran wakaf untuk kemajuan umat Islam.

Semangat yang tercipta dari kegiatan ini menjadi awal yang baik untuk mewujudkan Desa Margomulyo sebagai komunitas yang mandiri dan berdaya melalui pemberdayaan wakaf. Dengan dukungan seluruh elemen masyarakat, manfaat dari gerakan ini akan dirasakan tidak hanya oleh generasi sekarang, tetapi juga oleh generasi yang akan datang.

Bimbingan dan Penyuluhan MT Muslimat NU Jipangulu Ngelo: Membangun Kemandirian Ekonomi Umat

 

Ngelo, 15 November 2024 – Balai Desa Ngelo tampak ramai pada Jumat siang, 15 November 2024, saat Majelis Taklim (MT) Muslimat NU Jipangulu menggelar kegiatan bimbingan dan penyuluhan. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 13.00 hingga 15.00 WIB dan dihadiri oleh segenap jamaah, tokoh masyarakat, serta tokoh agama setempat yang antusias mengikuti setiap sesi acara.

Puncak dari kegiatan ini adalah kajian yang mengangkat tema “Pemberdayaan Ekonomi Umat”, yang disampaikan oleh Kiai Badrun, Ketua Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) KUA Margomulyo. Dalam pemaparannya, Kiai Badrun menekankan betapa pentingnya ekonomi umat yang kuat dan mandiri untuk menciptakan kesejahteraan yang berkelanjutan.

Kiai Badrun menjelaskan bahwa pemberdayaan ekonomi umat bukan hanya soal kesejahteraan materi, tetapi juga merupakan bagian dari ibadah. “Pemberdayaan ekonomi yang berbasis pada prinsip-prinsip Islam dapat membawa manfaat besar, baik untuk individu maupun untuk masyarakat secara keseluruhan. Ini adalah langkah nyata untuk membangun kemandirian ekonomi yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga memberi dampak positif bagi umat,” tutur Kiai Badrun di hadapan para peserta.

Kajian yang berlangsung dengan suasana penuh antusiasme ini juga menjadi wadah untuk berdiskusi dan bertukar pikiran mengenai tantangan ekonomi yang dihadapi masyarakat saat ini. Para peserta, termasuk tokoh agama dan tokoh masyarakat, aktif mengajukan pertanyaan dan menyampaikan pendapat terkait solusi-solusi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan perekonomian umat di tingkat lokal.

Kiai Badrun juga memberikan beberapa tips praktis untuk mengelola usaha kecil dengan prinsip syariah, memanfaatkan potensi lokal, serta mengoptimalkan peran keluarga dalam menciptakan ketahanan ekonomi. Ia mengingatkan pentingnya membangun kerjasama antar warga, khususnya dalam menghadapi tantangan ekonomi yang semakin kompleks.

Ketua MT Muslimat NU Jipangulu Ngelo, Nyai Sriani, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas partisipasi aktif seluruh jamaah dan masyarakat yang hadir. “Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita semua. Pemberdayaan ekonomi umat harus dimulai dari keluarga dan komunitas, karena dari situlah kita bisa memperkuat fondasi ekonomi yang lebih besar,” ungkap Nyai Sriani.

Acara ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Kiai Badrun, sebagai harapan agar usaha pemberdayaan ekonomi umat dapat berjalan dengan lancar dan memberikan hasil yang bermanfaat bagi semua pihak.

Bimbingan dan penyuluhan ini mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat Ngelo, yang berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara rutin. Dengan komitmen yang tinggi dari MT Muslimat NU Jipangulu, diharapkan pemberdayaan ekonomi umat dapat terus berkembang dan membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat setempat.

Bimbingan dan Penyuluhan MATAWALI Jipangulu: Membangun Ekonomi Umat melalui Kekuatan Bersama


Jipangulu, 14 November 2024Malam itu, Aula MATAWALI Jipangulu tampak dipenuhi oleh jamaah, tokoh masyarakat, dan tokoh agama setempat yang hadir dalam kegiatan Bimbingan dan Penyuluhan yang diadakan oleh Majelis Taklim Wal Istighotsah (MATAWALI) Rohmatan Lil Alamin. Acara yang dimulai pukul 20.00 WIB hingga 23.45 WIB ini berlangsung dengan suasana khidmat dan penuh semangat untuk menambah wawasan serta mempererat silaturahmi antarumat.

Puncak acara diisi dengan kajian bertema "Pemberdayaan Ekonomi Umat", yang disampaikan oleh Kiai Badrun, Ketua Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) KUA Margomulyo dan pengasuh MATAWALI. Dalam kajian yang disampaikan dengan penuh antusiasme, Kiai Badrun menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi berbasis nilai-nilai Islam untuk menciptakan kesejahteraan yang merata di kalangan umat.

“Pemberdayaan ekonomi umat bukan hanya sekadar soal finansial, tetapi juga soal bagaimana kita bisa mengelola sumber daya yang ada dengan prinsip keadilan dan keberkahan. Ini adalah bagian dari ibadah yang harus kita jalankan dengan serius,” ujar Kiai Badrun di hadapan para peserta yang antusias mendengarkan.

Lebih lanjut, Kiai Badrun menjelaskan bagaimana umat Islam dapat mengoptimalkan potensi ekonomi lokal, seperti usaha kecil dan menengah (UKM), serta pentingnya memperkuat jaringan ekonomi berbasis syariah yang saling mendukung antara satu dengan yang lainnya. Ia juga mengajak seluruh jamaah untuk berinvestasi dalam usaha-usaha yang bermanfaat bagi kesejahteraan umat, sambil tetap berpegang pada prinsip-prinsip moral dan etika Islam.

Tak hanya teori, Kiai Badrun juga memberikan contoh konkret mengenai pengelolaan ekonomi yang telah diterapkan di beberapa komunitas, yang berhasil meningkatkan kesejahteraan secara kolektif. “Kita bisa membangun ekonomi umat dengan cara sederhana, seperti mengelola zakat, infak, dan sedekah secara efektif, serta memperkuat usaha bersama yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” jelasnya.

Selain itu, acara ini juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk berdiskusi. Para jamaah, tokoh agama, dan tokoh masyarakat mengungkapkan pendapat serta berbagi pengalaman terkait upaya pemberdayaan ekonomi di komunitas mereka masing-masing. Mereka sepakat bahwa kerjasama antara umat, tokoh agama, dan pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan ekonomi umat yang berbasis keadilan.

Ketua MATAWALI, Ibnu Kamal Abidin, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang MATAWALI dalam memperkuat ketahanan ekonomi umat. “Kami berharap kajian malam ini bisa memberikan pencerahan dan membuka wawasan bagi semua pihak, agar kita bisa bersama-sama membangun ekonomi umat yang lebih baik,” ujar Abid.

Kegiatan ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Kiai Badrun, sebagai harapan agar Allah SWT memberikan petunjuk dan keberkahan dalam setiap usaha yang dilakukan umat untuk meningkatkan perekonomian mereka. “Semoga apa yang kita diskusikan malam ini bisa menjadi langkah awal untuk pemberdayaan ekonomi umat yang lebih mandiri dan berkelanjutan,” tutupnya.

Bimbingan dan penyuluhan yang diselenggarakan MATAWALI ini mendapat sambutan positif dari seluruh peserta. Banyak yang berharap agar kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara rutin, dengan topik-topik yang lebih beragam dan relevan dengan kebutuhan umat. Melalui kegiatan ini, MATAWALI kembali menunjukkan komitmennya dalam mengedukasi masyarakat, tidak hanya dalam hal keagamaan, tetapi juga dalam aspek sosial dan ekonomi yang sangat penting bagi kemajuan umat.

PAC Muslimat NU Margomulyo Gelar Bimbingan dan Penyuluhan tentang Pemberdayaan Wakaf


Margomulyo, 14 November 2024 – Aula MWCNU Margomulyo menjadi pusat kegiatan bimbingan dan penyuluhan yang diadakan oleh PAC Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Margomulyo pada Kamis pagi ini. Acara yang berlangsung dari pukul 10.00 hingga 11.45 WIB ini dihadiri oleh segenap warga Muslimat NU se-ANCAB Margomulyo, menunjukkan antusiasme tinggi dalam upaya pemberdayaan umat melalui wakaf.

Puncak acara diisi dengan kajian bertema “Pemberdayaan Wakaf”, yang disampaikan oleh Kiyai Badrun, Ketua Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) KUA Margomulyo. Dalam penyampaiannya, Kiyai Badrun menekankan pentingnya wakaf sebagai instrumen ekonomi syariah yang dapat memberdayakan umat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Wakaf bukan sekadar aset yang ditinggalkan, tetapi merupakan potensi besar untuk pembangunan ekonomi umat. Dengan pengelolaan yang tepat, wakaf dapat menjadi sumber daya yang berkelanjutan untuk berbagai program sosial dan ekonomi,” ujar Kiyai Badrun di hadapan para peserta.

Selain itu, Kiyai Badrun juga membahas berbagai model pemberdayaan wakaf yang dapat diimplementasikan oleh komunitas Muslimat NU. Ia menguraikan strategi-strategi efektif dalam pengumpulan, pengelolaan, dan pemanfaatan wakaf untuk berbagai kepentingan, seperti pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi mikro. “Kita perlu kreatif dalam mengelola wakaf agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Ini termasuk memanfaatkan teknologi informasi untuk mempermudah proses pengumpulan dan distribusi wakaf,” tambahnya.

Acara ini juga dilengkapi dengan sesi tanya jawab yang interaktif, dimana para peserta aktif bertanya dan berdiskusi mengenai cara-cara praktis menerapkan pemberdayaan wakaf di lingkungan mereka. Beberapa peserta mengemukakan ide untuk membentuk koperasi wakaf dan mendirikan usaha-usaha mikro yang dibiayai dari dana wakaf.

Ketua PAC Muslimat NU Margomulyo, Ibu Siti Aisyah, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran dan partisipasi aktif seluruh warga Muslimat. “Kajian ini sangat penting untuk meningkatkan pemahaman kita tentang wakaf dan bagaimana kita bisa mengoptimalkannya untuk kesejahteraan bersama. Semoga apa yang kita pelajari hari ini dapat segera diimplementasikan di lingkungan kita masing-masing,” ujarnya.

Sebagai tindak lanjut, PAC Muslimat NU Margomulyo berencana untuk menyelenggarakan workshop lanjutan mengenai pengelolaan wakaf dan mengembangkan jaringan kerjasama dengan berbagai pihak terkait, termasuk lembaga keuangan syariah dan organisasi kemasyarakatan lainnya. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat fondasi pemberdayaan wakaf dan menciptakan dampak positif yang lebih luas di masyarakat Margomulyo.

Kegiatan bimbingan dan penyuluhan ini mendapat sambutan positif dari para peserta, yang merasa termotivasi untuk lebih aktif dalam mengelola wakaf dan menerapkan ilmu yang telah diperoleh. “Dengan pemahaman yang lebih baik tentang wakaf, kita bisa lebih bijak dalam mengelolanya dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan masyarakat,” ungkap salah satu peserta.

PAC Muslimat NU Margomulyo sekali lagi menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan umat melalui edukasi dan aksi nyata. Melalui kegiatan seperti ini, Muslimat NU berupaya membangun masyarakat yang mandiri, berdaya, dan berlandaskan nilai-nilai keislaman yang kuat.