Senin, 23 Desember 2024

Bimbingan dan Penyuluhan di Majelis Wali Santri Fathul Ulum: Peringatan Serius Bahaya Judi Online


Margomulyo, 19 November 2024 – Aula MDFU Jipangulu, Ngelo, Kecamatan Margomulyo, dipenuhi semangat kehadiran para peserta pada Selasa malam. Majelis Wali Santri Fathul Ulum sukses menggelar kegiatan Bimbingan dan Penyuluhan yang berlangsung dari pukul 20.00 hingga 23.30 WIB.

Acara ini dihadiri oleh jajaran pengurus MDFU, wali santri, santri, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata perhatian bersama terhadap isu-isu yang tengah mengancam generasi muda, terutama terkait bahaya judi online yang menjadi tema utama dalam kajian malam itu.

Puncak acara diisi oleh Kiai Badrun, Ketua FKPAI KUA Margomulyo, yang menyampaikan penyuluhan dengan gaya komunikatif dan penuh keprihatinan. Dalam paparannya, beliau menjelaskan dampak negatif judi online yang merusak tatanan kehidupan, baik secara individu maupun sosial.

“Judi online adalah musuh yang merusak dari dalam. Ia menghancurkan moral, melemahkan ekonomi, dan memutuskan hubungan sosial. Dalam Islam, judi jelas haram dan membawa banyak mudarat,” tegas Kiai Badrun.

Beliau juga memaparkan langkah-langkah preventif yang dapat dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan institusi pendidikan dalam mencegah penyebaran judi online di lingkungan sekitar. Dengan gaya penyampaian yang lugas, Kiai Badrun berhasil menggugah kesadaran para peserta untuk lebih waspada dan mengambil peran aktif dalam memberantas bahaya tersebut.

Selain memberikan wawasan keagamaan, acara ini juga membuka ruang diskusi interaktif antara peserta dan narasumber. Beberapa wali santri menyampaikan kekhawatiran mereka terhadap akses mudah judi online melalui teknologi, terutama di kalangan remaja. Kiai Badrun merespons dengan memberikan solusi konkret, seperti penguatan kontrol keluarga, edukasi teknologi, dan peningkatan pemahaman agama.

Ketua MDFU, Ustaz Nurhadi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat. “Kegiatan ini bukan hanya sekadar kajian, tetapi juga langkah nyata kita bersama dalam menjaga moral generasi muda dari ancaman yang semakin nyata,” ujar Ustaz Nurhadi.

Acara yang berlangsung hingga larut malam ini ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan dan kemaslahatan umat, sekaligus harapan agar masyarakat semakin tanggap terhadap tantangan zaman yang terus berkembang.

Melalui kegiatan ini, Majelis Wali Santri Fathul Ulum menegaskan peran strategisnya sebagai pelopor dalam mendidik dan melindungi generasi muda dari pengaruh negatif, khususnya di era digital yang penuh tantangan. Penyuluhan ini diharapkan menjadi titik awal dari gerakan bersama dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari jerat judi online.

Kegiatan Bimbingan dan Penyuluhan ini mendapat sambutan positif dari para peserta yang hadir. Banyak wali santri yang menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara ini, karena dinilai sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini. Judi online tidak hanya menjadi ancaman bagi generasi muda, tetapi juga berpotensi menghancurkan keharmonisan keluarga dan masyarakat jika tidak segera diantisipasi.

Salah satu peserta, Ibu Suharti, mengungkapkan bahwa materi yang disampaikan sangat bermanfaat dan membuka wawasan para orang tua. “Kami sebagai wali santri merasa terbantu dengan adanya penyuluhan seperti ini. Kini kami lebih paham bagaimana mengawasi anak-anak kami dari bahaya judi online,” ujarnya.

Selain itu, kehadiran tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat menambah bobot kegiatan ini. Mereka berkomitmen untuk mendukung inisiatif-inisiatif serupa di masa depan guna membangun kesadaran kolektif dalam menghadapi masalah sosial yang kompleks.

Di akhir acara, Kiai Badrun juga menyampaikan pesan penting tentang kolaborasi antara orang tua, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Menurutnya, untuk menghadapi ancaman seperti judi online, tidak cukup hanya bergantung pada satu pihak saja. "Kita harus bergerak bersama. Edukasi di rumah, penguatan moral di sekolah, dan pengawasan di masyarakat adalah kunci untuk melindungi anak-anak kita," pesan beliau.

Majelis Wali Santri Fathul Ulum berencana menjadikan kegiatan seperti ini sebagai agenda rutin, dengan tema-tema yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Para pengurus MDFU berharap, penyuluhan ini tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga mampu mendorong aksi nyata dalam membangun generasi yang tangguh secara moral, spiritual, dan intelektual.

Sebagai penutup, Ketua MDFU, Ustaz Nurhadi, menekankan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bagian dari tanggung jawab bersama dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang generasi muda. “Kita tidak boleh lelah untuk terus mendidik, mengingatkan, dan melindungi mereka dari segala bentuk ancaman yang bisa merusak masa depan mereka,” ujarnya.

Dengan berakhirnya acara pada pukul 23.30 WIB, para peserta pulang membawa semangat baru untuk terus menjaga dan memperkuat nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dari upaya berkelanjutan untuk membangun masyarakat yang lebih baik dan bebas dari pengaruh negatif era digital.

0 Post a Comment:

Posting Komentar