Umat
Islam akan berbahagia menyambut datangnya tahun baru Hijriyah. Tapi, tahukah
kamu...? Ternyata kalender Hijriyah mulai berlaku secara resmi sejak masa pemerintahan
Khalifah Umar bin Khattab. Tahun pertama Hijriyah ditetapkan berdasarkan
peristiwa bersejarah, yakni hijrahnya Rasulullah ﷺ dari Makkah ke Madinah sebagai
tonggak penting dalam perjalanan dakwah Islam.
Bulan
Muharram dikenal sebagai bulan pembuka tahun dalam kalender Hijriyah. Layaknya
bulan Januari dalam kalender Masehi, Muharram menandai awal yang baru dalam
kalender Islam. Kalender Hijriyah terdiri dari 12 bulan, dengan jumlah hari
dalam setahun berkisar antara 354–355 hari. Pada tahun ini, 1 Muharram 1447 H
bertepatan dengan tanggal 7 Juli 2025 M.
Kata
"Muharram" berasal dari akar kata yang berarti "diharamkan"
atau "dipantang". Dalam konteks ini, artinya umat Islam
dilarang melakukan peperangan atau pertumpahan darah selama bulan ini, karena
ia termasuk salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan oleh Allah
ﷻ.
Namun,
bukan berarti dilarang untuk beraktivitas seperti menikah, belajar, atau
bekerja. Justru sebaliknya, bulan Muharram adalah waktu yang sangat baik untuk
memperbanyak amal saleh, memperkuat niat, dan mendekatkan diri kepada Allah.
Berikut beberapa keistimewaan bulan yang agung ini:
1. Bulan Muharram adalah bulan suci
Dari
Abu Bakrah raḍiyallāhu ‘anhu-, Nabi ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya zaman telah berputar sebagaimana
keadaannya ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun ada dua belas
bulan. Di antaranya terdapat empat bulan yang suci: tiga berturut-turut yaitu
Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, serta Rajab." (HR. Bukhari dan Muslim)
Empat
bulan ini adalah waktu yang dimuliakan oleh Allah, di mana pahala amal kebaikan
dilipatgandakan, dan dosa pun menjadi lebih berat timbangannya.
2. Muharram adalah "Bulan
Allah"
Bulan
ini disebut sebagai Syahrullah
atau "Bulan Allah", yakni sebuah sebutan yang tidak
disematkan pada bulan lainnya. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan
adalah puasa di bulan Allah yaitu Muharram." (HR. Muslim no. 1163)
Penamaan
ini menunjukkan betapa istimewanya Muharram di sisi Allah. Karenanya, kita
dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, khususnya puasa sunnah di bulan ini.
3. Hari Asyura adalah Hari yang
Dimuliakan
Puncak
keutamaan bulan Muharram ada pada tanggal 10, yang dikenal dengan nama Hari
Asyura. Pada hari ini, Rasulullah ﷺ menganjurkan umatnya untuk berpuasa,
sebagai bentuk syukur atas diselamatkannya Nabi Musa dan Bani Israil dari
kejaran Fir’aun.
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ، أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ ﷺ قَالَ
"صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ، إِنِّي أَحْتَسِبُ
عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ" :
"Puasa pada hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar
dapat menghapus dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim no. 1162)
4. Waktu terbaik untuk muhasabah dan
menyusun rencana hidup
Tahun
baru Hijriyah bukan sekadar perubahan kalender, tapi kesempatan emas untuk
menata ulang hidup kita. Muharram adalah momentum untuk muhasabah (evaluasi
diri) dan menyusun kembali rencana hidup yang lebih baik.
Apakah
setahun ke belakang sudah kita isi dengan amal yang bermanfaat? Apakah kita
sudah memperbaiki diri, meningkatkan ibadah, menjaga akhlak, dan berkontribusi
untuk kebaikan?
"Mari manfaatkan bulan Muharram ini dengan memperbanyak
ibadah, muhasabah diri, serta memperbaiki niat dan amal kita untuk menjadi
pribadi yang lebih baik."
0 Post a Comment:
Posting Komentar