Minggu, 09 Juni 2024

Pembinaan dan Penyuluhan pada Kegiatan Naharul Ijtima' NU Geneng di Mushola Sunan Ampel

 


Pada hari Ahad Pahing, 09 Juni 2024, Mushola Sunan Ampel di Desa Geneng menjadi saksi kegiatan Naharul Ijtima' yang diselenggarakan oleh Nahdlatul Ulama (NU) ranting Geneng. Acara ini berlangsung dari pukul 09.00 hingga 11.45 dan dihadiri oleh berbagai tokoh agama, tokoh masyarakat, serta warga NU Geneng.


Kegiatan dimulai dengan pembukaan oleh pembawa acara yang mengajak seluruh hadirin untuk memulai acara dengan suasana khusyuk dan penuh semangat. Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat suci Alqur'an, yang membawa suasana semakin syahdu.


Seluruh hadirin kemudian berdiri untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, sebagai wujud rasa cinta tanah air dan nasionalisme yang tinggi. Setelah itu, dilakukan tahlil bersama yang dipimpin oleh Bapak Kiyai Sampin, memberikan suasana khidmat yang mendalam di Mushola Sunan Ampel.

Sambutan pertama disampaikan oleh tuan rumah, Kiyai Mukohar, selaku Rois Syuriyah NU Geneng. Dalam sambutannya, Kiyai Mukohar menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara ini dan mengapresiasi kerja keras panitia serta seluruh pihak yang terlibat.


Sambutan berikutnya disampaikan oleh Bapak Sakiman, Ketua LazisNU ranting Geneng. Beliau menekankan peran penting Kaleng KOIN NU dalam menopang gerakan dakwah NU di Desa Geneng. "Kaleng KOIN NU bukan hanya sekedar alat, tetapi merupakan simbol gotong royong dan kebersamaan kita dalam mendukung dakwah," ujarnya.


Selanjutnya, Ketua Ranting NU Geneng, Kiyai Ihsan, dalam sambutannya mengapresiasi peran aktif seluruh warga NU dan badan otonom dalam mensukseskan setiap kegiatan dakwah di Desa Geneng. "Kebersamaan kita adalah kunci keberhasilan dakwah NU di desa ini," kata Kiyai Ihsan dengan penuh semangat.


Sebagai acara puncak, Mauidzoh Hasanah dan bimbingan penyuluhan disampaikan oleh Bapak Lamiran, S.Pd.I. yang juga di kenal sebagai Pak Kiyai Badrun, Ketua Koordinator FKPAI KUA Margomulyo. Dalam ceramahnya, beliau mengingatkan hadirin tentang keutamaan sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijah. "Hari yang amat disukai oleh Allah SWT adalah sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijah. Barang siapa berpuasa di hari itu, seharinya mendapat imbalan pahala seperti puasa satu tahun, dan qiyamul lailnya dinilai seperti mendapat Lailatul Qadar," ungkap Bapak Badrun.


Selain memberikan mauidzoh hasanah, Bapak Badrun juga memberikan pembinaan kepada seluruh warga NU mengenai pentingnya peran LAZISNU dengan program Kaleng KOIN NU, khususnya dalam hal tertib pelaporan keuangan. "Jika LAZISNU di kelola dengan baik Insya'a Alloh Penguatan Ekonomi Syari'ah bukan hanya sekedar Wacana dan Ilusi belaka, melainkan realita yang dapat di andalkan dalam memberikan solusi Pemberdayaan Ekonomi Umat", Kata Kiyai Badrun.



Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh warga NU Geneng, tokoh masyarakat, tokoh agama, Ketua MUI Geneng, serta berbagai badan otonom seperti Muslimat NU, GP Ansor, Fatayat NU, IPNU, dan IPPNU. Acara berjalan dengan lancar dan penuh makna, menegaskan kembali komitmen bersama dalam menguatkan dakwah dan kebersamaan di Desa Geneng.

0 Post a Comment:

Posting Komentar