Senin, 12 Agustus 2024

Menggali Urgensi Guyub Rukun dalam Menghadapi Tantangan Modern di Musholla An-Nur


Pada Minggu malam, 11 Agustus 2024, Musholla An-Nur yang terletak di Dusun Jeruk, Desa Ngelo, menjadi saksi bisu dari sebuah kegiatan bimbingan dan penyuluhan yang penuh makna. Acara yang berlangsung dari pukul 19.30 hingga 21.00 ini dihadiri oleh segenap jamaah Majelis Taklim An-Nur serta warga setempat yang antusias mengikuti setiap paparan yang disampaikan oleh Bapak Paniran, seorang Penyuluh Agama Islam dari KUA Kecamatan Margomulyo.


Dalam kesempatan tersebut, Bapak Paniran mengangkat tema "Urgensi Guyub Rukun dalam Masyarakat yang Majemuk Guna Membentengi dari Dampak Negatif Judi Online dan Bahaya Narkoba." Tema ini dipilih sebagai refleksi dari tantangan yang dihadapi oleh masyarakat modern, terutama dalam menghadapi ancaman yang datang dari perkembangan teknologi dan peredaran narkoba.


Bapak Paniran dengan bijak memaparkan bahwa guyub rukun, atau kebersamaan yang harmonis, merupakan salah satu fondasi utama dalam menjaga keutuhan dan kekuatan masyarakat. Menurutnya, dalam sebuah komunitas yang majemuk seperti Desa Ngelo, penting untuk selalu menjaga keharmonisan antar warga, tidak hanya dalam urusan keagamaan, tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan sosial.


“Kebersamaan ini adalah benteng yang kokoh untuk melindungi kita dari ancaman judi online dan narkoba,” tegas Bapak Paniran. Ia menjelaskan bahwa perpecahan dalam masyarakat dapat membuka celah bagi masuknya pengaruh negatif, yang pada akhirnya merusak moral dan tatanan sosial. Dalam suasana guyub rukun, setiap individu akan merasa memiliki tanggung jawab untuk saling mengingatkan dan melindungi satu sama lain dari pengaruh-pengaruh destruktif tersebut.


Tidak hanya itu, beliau juga mengajak seluruh peserta untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan proaktif dalam menyampaikan pesan-pesan positif, terutama kepada generasi muda yang rentan terpapar oleh dampak negatif teknologi dan pergaulan bebas. Dalam penutupnya, Bapak Paniran mengingatkan pentingnya peran keluarga sebagai pondasi utama dalam membentuk karakter anak-anak agar tidak mudah terjerumus dalam jerat judi online dan narkoba.


Acara bimbingan dan penyuluhan ini bukan hanya menjadi ajang untuk menambah wawasan, tetapi juga untuk memperkuat silaturahmi dan kebersamaan di antara warga Dusun Jeruk. Dengan penuh semangat, para peserta bertekad untuk terus menjaga guyub rukun sebagai upaya kolektif dalam menghadapi tantangan zaman, demi mewujudkan masyarakat yang lebih harmonis dan bebas dari pengaruh buruk yang dapat merusak tatanan sosial.


Bapak Paniran, sebagai seorang Penyuluh Agama Islam, tidak hanya fokus pada tugas utamanya dalam pemberantasan buta huruf Al-Qur'an di tengah masyarakat, tetapi juga menunjukkan kepedulian yang mendalam terhadap berbagai isu yang berkembang di era modern. 


Dalam perannya, beliau tak hanya mengajarkan huruf-huruf suci Al-Qur'an kepada masyarakat, namun juga menanamkan nilai-nilai moral dan etika yang diharapkan dapat menjadi benteng bagi umat dalam menghadapi berbagai tantangan zaman, seperti maraknya judi online dan penyalahgunaan narkoba. Bapak Paniran sangat memahami bahwa pemberantasan buta huruf Al-Qur'an bukanlah sekadar mengajarkan cara membaca, tetapi juga mengintegrasikan ajaran-ajaran luhur Al-Qur'an ke dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat menjadi panduan bagi masyarakat dalam menghadapi berbagai godaan dan ancaman.


Responsivitas beliau terhadap perkembangan situasi kekinian juga tercermin dari materi-materi yang disampaikannya dalam setiap bimbingan dan penyuluhan. Bapak Paniran kerap kali mengaitkan ajaran-ajaran agama dengan fenomena sosial yang tengah terjadi, memberikan pandangan yang relevan dan solutif terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat saat ini. Beliau menyadari bahwa penyuluhan agama harus selalu adaptif dan kontekstual, agar pesan-pesan yang disampaikan dapat diterima dan diterapkan dengan baik oleh masyarakat.


Selain itu, Bapak Paniran juga dikenal sebagai sosok yang selalu berusaha untuk mendekati semua kalangan, baik tua maupun muda, dengan cara yang sederhana namun penuh makna. Pendekatan ini membuat beliau diterima dengan baik oleh masyarakat luas, yang menjadikan setiap penyuluhan dan bimbingan yang dipimpinnya selalu dinanti-nantikan. Kepedulian dan ketekunan beliau dalam menjalankan tugasnya telah memberikan dampak positif yang signifikan dalam membentuk masyarakat yang tidak hanya literate dalam membaca Al-Qur'an, tetapi juga tangguh dalam menghadapi tantangan dan pengaruh negatif yang ada di sekitarnya.


Dengan segala usaha dan dedikasinya, Bapak Paniran telah membuktikan bahwa seorang penyuluh agama bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing dan pelindung moral masyarakat, yang selalu siap berdiri di garis depan dalam menjaga keutuhan dan keharmonisan umat.


FKPAIMedia

0 Post a Comment:

Posting Komentar