Ngelo, Margomulyo – Jumat, 1 November 2024, Muslimat NU Tolu sukses menggelar kajian rutin yang diadakan di Musholla Baitul Makmur, Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo. Acara yang berlangsung mulai pukul 13.00 hingga 15.00 WIB ini mendapat antusiasme luar biasa dari seluruh anggota Muslimat NU Tolu serta jamaah Musholla Baitul Makmur.
Dengan tema sentral “Pemberdayaan Ekonomi Umat”, kegiatan ini menghadirkan Kiai Badrun sebagai narasumber utama. Dalam pemaparannya, Kiai Badrun menekankan pentingnya penguatan ekonomi berbasis jamaah melalui kolaborasi dan optimalisasi potensi lokal. "Umat Islam harus mandiri secara ekonomi agar dapat berkontribusi lebih besar dalam kehidupan sosial dan keagamaan. Kemandirian ini dimulai dari langkah kecil, seperti saling mendukung usaha sesama," ujar beliau.
Dalam kajian ini, Kiai Badrun juga menggarisbawahi pentingnya peran perempuan sebagai penggerak ekonomi keluarga. Beliau mendorong anggota Muslimat NU untuk mulai menggali potensi diri, memanfaatkan peluang usaha yang sesuai syariah, dan bersinergi dengan lembaga keuangan berbasis syariah untuk memperkuat usaha yang dirintis.
Ketua Muslimat NU Tolu, Jarmani, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa pemberdayaan ekonomi umat merupakan langkah strategis dalam menghadapi tantangan zaman. "Melalui kajian ini, kita diharapkan tidak hanya memahami konsep pemberdayaan ekonomi, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari," katanya.
Selain memberikan wawasan, acara ini juga menjadi momentum untuk mempererat silaturahmi di antara anggota Muslimat NU dan jamaah Musholla Baitul Makmur. Kegiatan ini turut diisi dengan diskusi interaktif, di mana peserta aktif bertanya dan berbagi pengalaman terkait tantangan ekonomi yang mereka hadapi.
Kajian rutin ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga wadah pemberdayaan ilmu dan semangat kebersamaan. Muslimat NU Tolu berkomitmen untuk terus konsisten mengadakan kegiatan serupa sebagai upaya menciptakan umat yang lebih tangguh secara spiritual dan ekonomi.
Acara diakhiri dengan doa bersama, menutup pertemuan yang penuh keberkahan dan inspirasi. Diharapkan hasil dari kajian ini dapat menjadi dorongan nyata bagi seluruh peserta untuk memulai langkah-langkah pemberdayaan ekonomi yang lebih konkret di lingkungannya masing-masing.
Usai acara, beberapa anggota Muslimat NU Tolu menyampaikan apresiasi terhadap materi yang dibawakan Kiai Badrun. Salah seorang peserta, mengungkapkan bahwa kajian ini membuka wawasan baru bagi dirinya terkait pentingnya membangun ekonomi berbasis keislaman. "Kami jadi lebih paham bahwa usaha kecil pun bisa menjadi besar jika dikelola dengan baik dan sesuai dengan prinsip syariah," ujarnya dengan antusias.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk menyusun rencana tindak lanjut. Jarmani mengusulkan pembentukan kelompok kecil yang fokus pada pemberdayaan ekonomi, seperti pelatihan kewirausahaan dan pendampingan dalam mengakses modal syariah. “Kita perlu menindaklanjuti kajian ini dengan aksi nyata, agar manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” imbuhnya.
Langkah ini mendapat dukungan dari jamaah Musholla Baitul Makmur, yang berharap kegiatan serupa dapat lebih sering diadakan. Menurut mereka, selain menambah ilmu, acara seperti ini juga memupuk semangat kebersamaan dan memperkuat hubungan sosial di tengah masyarakat.
Ke depan, Muslimat NU Tolu berencana memperluas tema kajian dengan melibatkan narasumber lain yang berkompeten di bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial kemasyarakatan. "Kami ingin kegiatan ini menjadi ruang edukasi yang bermanfaat tidak hanya bagi anggota Muslimat NU, tetapi juga bagi masyarakat umum," tutup Jarmani.
Dengan berakhirnya acara kajian rutin ini, Muslimat NU Tolu berharap semangat pemberdayaan ekonomi umat dapat terus tumbuh, membawa keberkahan bagi semua pihak yang terlibat, dan menjadi kontribusi nyata dalam menciptakan masyarakat yang lebih mandiri dan berdaya saing.
0 Post a Comment:
Posting Komentar